**Jaang: Selamat. Jangan Lupakan UMKM!
SAMARINDA—Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
(PD BPR) Samarinda terus meraih prestasi. Tidak hanya mampu memberi kontribusi
PAD, BPR ‘plat merah’ milik Pemkot Samarinda berhasil meraih rating terbaik
dengan kinerja sangat bagus dari 1.653 BPR se Indonesia versi Infobank 2013.
“Selamat atas prestasi yang diraih teman-teman di
BPR Samarinda. Beberapa tahun belakangan BPR sudah mampu memberi kontribusi
PAD. Alhamdulillah, kini sukses mencetak kinerja yang gemilang berdasarkan
rating bank versi Infobank 2013,” ucap Wali Kota Samarinda H Syaharie Jaang
kepada media ini di ruang kerjanya, Selasa (18/6).
Namun, Jaang mengingatkan tujuan awal berdirinya BPR
ini untuk menopang dan mendongkrak sektor
UMKM dan pro ekonomi kerakyatan. “Saya yakin, BPR sudah melaksanakan
misi kita ini. Pesan saya, jangan lupakan UMKM, karena mereka ini terbukti
kokoh saat terjadi krisis ekonomi,” tandasnya.
Direktur Utama PD BPR Samarinda Desy Noviyanti menyampaikan
terima kasih atas kerja keras awak BPR Samarinda, mengingat semakin banyaknya
bank umum yang terjun ke segmen mikro membuat posisi BPR kian terjepit.
“Tapi Alhamdulillah, kita masih tetap survive, dan
mampu menyumbang PAD. Karena BPR makin hari makin diterima masyarakat sehingga
melahirkan permintaan pelayanan transaksi keuangan yang juga makin besar,”
beber Desy.
Menurut Desy, BPR Samarinda menjadi terbaik se
Indonesia versi Infobank dengan kategori beraset Rp 25 miliar sampai dengan di
bawah Rp 50 miliar dan satu-satunya BPR di Kaltim yang meraih prestasi terbaik.
“Pencapaian ini tantangan yang sangat berat untuk
mempertahankan dan meningkatkan performa BPR kita. Dan pencapaian ini juga
hasil kerja keras karyawan internal, para nasabah, masyarakat umum juga
pemerintah kota,” imbuh Desy.
Desy sendiri mengaki tidak tahu persis mekanisme
penilaian. Hanya saja, menjadi kewajiban setiap bank melaporkan data dan semua
transaksi tiap hari.
Adapun sejumlah kriteria penilaian BPR terbaik
terdiri atas permodalan, termasuk di dalamnya pertumbuhan modal, aktiva
produktif, rentabilitas, likuiditas dan efisensi.
Bahan baku dari rating BPR versi infobank ini berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2011 dan 2012. Biro riset infobank melakukan penilaian terhadap BPR dengan metode kuantitatif berdasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan di web site Bank Indonesia (BI).(hms2)
Bahan baku dari rating BPR versi infobank ini berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2011 dan 2012. Biro riset infobank melakukan penilaian terhadap BPR dengan metode kuantitatif berdasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan di web site Bank Indonesia (BI).(hms2)
oke
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus