. Asal Usul Tarian HUDOQ - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Kamis, 31 Januari 2013

Asal Usul Tarian HUDOQ

****HUDOQ KAWIT (versi Bahau Busang)

HUDOQ  adalah tarian topeng yang bagi suku / etnis Bahau di percaya sebagai tarian kedatangan para dewa utusan Sang Pencipta ke dalam dunia , untuk menjaga  dan melindungi kehidupan dan tanaman padi yang baru di tanam. Karena kuatir manusia bisa ketulahan / sakit / mati, bila melihat / memandang langsung wajah para dewa, maka “ NALING LEDAANG “ pemimpin para dewa,  mengajak teman –temannya membuat topeng dari pohon kayu Jelutung / Jabon /Kitaaq, dan membuat pakaian dari daun pisang “ uraan “ Untuk menutupi seluruh tubuh mereka .
Selain itu ada juga masyarakat yang percaya, pada saat di laksanakan Upacara Adat Hudoq, yang sakit  akan di sembuhkan bila terkena kibasan kostum daun pisang tersebut, pada saat sang Penari  Hudoq menari . Berita kedatangan Hudoq ini sangat tersohor sehingga bagi siapa saja yang mendengar kabar akan diadakan Upacara adat hudoq , pasti akan berusaha meluangkan waktu ,dengan aneka macam tujuan pribadi, di samping rindu ingin menari bersama karena upacara adat ini hanya di laksanakan setahun sekali .
 Ada juga di kepercayaan yang kuat dalam masyarakat adat Etnis Bahau bahwa saat inilah berkat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa lebih banyak dan berlimpah datang secara nyata, dalam suasana yang meriah dan akrab .
Upacara adat Hudoq di laksanakan setelah usai menanam padi di ladang terakhir penduduk yang melaksanakan usaha ladang pada satu tahun berjalan. Untuk di wilayah pedalaman Mahakam Ulu etnis suku Bahau, melaksanakan upacara adat ini pada bulan Oktober Tahun berjalan . Untuk wilayah hilir Mahakam dan di kota Samainda, masyarakat etnis Bahau melaksanakan upacara adat Hudoq pada bulan November dalam tahun berjalan . Di samping Upacara adat ini di percaya mendatangkan berkat dan rahmat langsung dari sang pencipta, juga dapat di percaya membuang segala kesialan hidup pada diri seseorang .
Upacara adat hudoq dapat di laksanakan di sebuah halaman yang cukup luas, dan pelengkapan adat ini di letakan mengarah matahari terbit .
Para pelaksana adat terdiri dari pemimpin adat / tokoh adat / kepala adat dan di bantu oleh pelaksana adat wanita dengan syarat telah melaksanakan adat lengkap seperti : Nama diri setelah melewati prosesi upacara adat .
Upacara adat hudoq terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
  1. Tahapan pembukaan /Hudoq Aput / Putpoot, Sehari sebelum di laksanakan upacara adat ini semua masyarakat yang melaksanakan usaha ladang pergi keladang masing – masing mengambil sedikit tanah / daun padi yang mati / layu untuk di lakukan upacara adat tolak bala / adat pemurnian yang disebut dengan  “ LEMIVAA “ keesokan hari nya di laksanakan hudoq pembukaan
  2. Tahap Hudoq Kawit . Sebelum di laksanakan dalam satu hari semua masyarakat adat baik yang melaksanakan usaha ladang maupun yang tidak atau masyarakat umum , berkumpul di rumah pimpinan adat untuk melaksanakan adat pemurnian umum yang di sebut dengan “ LEMIVAA TASAAM “ Kemudian keesok harinya dapat di laksanakan ke upacara Hudoq Kawit.
  3. Tahap penutup / Hudoq Pakoq .
     Tarian hudoq yang asesorisnya terbuat dari macam – macam tanaman bunga atau daun pakis, pada puncak acara ditutup dengan membuang  dan mencuci wajah dari arang dengan tujuan kembali pada kehidupan .
Bahan –bahan yang disampaikan pada pelaksanaan Upacara adat ini terdiri dari :
1.       Ayam kampong
2.       Piring putih
3.       Beras putih
4.       Gelang manic
5.       Kain putih
6.       Telur ayam kampong
Alat - alat perlengkapan kawit        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.