***Rombongan Diajak Keliling
Mengitari Kawasan Hutan Kenagan
Tak hanya berdialog bersama Gubernur
Sulawesi Utara, rombongan FKUB Kota Samarinda juga berkesempatan bertemu Bupati
Minahasa Utara, Sompie Singal di Balaikota Minahasa Utara (Minut) yang terletak
di kaki Gunung Lokon keesokan harinya. Kendati waktu itu dialog hanya
berlangsung singkat tetapi memberikan kesan bagi rombongan, betapa tidak
mengitari kawasan Hutan Kenangan yang berada diatas tanah seluas 15 Ha
merupakan aset Pemerintah yang disediakan bagi para tamu untuk menanam pohon
menjadi pengalaman tersendiri bagi masing-masing peserta. Mengingat kawasan
hutan tersebut merupakan salah satu upaya Pemkab dalam menjaga kelestarian alam
dan sumber daya air yang merupakan salah satu aset terpenting daerah. Tak
khayal melalui program tersebut, Pemkab Minut berhasil menyabet peringkat 3
nasional dengan menanam lebih dari 2.5 juta pohon di tahun 2011/2012 dan telah
lima kali berturut-turut mendapatkan Piala Adipura. Dalam dialog antara FKUB
kota Samarinda bersama pejabat teras setempat Usai berkeliling di Kawasan Hutan
Kenangan, pimpinan rombongan Wakil Walikota H Nusyirwan Ismail menyampaikan
maksud dan tujuan FKUB Kota samarinda berkunjung ke Minahasa Utara berharap
bisa mendapatkan pelajaran yang bermanfaat dan bagi keberagamaan
masyarakat khususnya di Minahasa Utara dalam keberagamaan agama, sosial maupun
budaya. Karena menurut dia FKUB dilahirkan sebagai suatu langkah dan
upaya pemerintah untuk menumbuh kembangkan nilai kerukunan, toleransi, dan persaudaraan
antar sesama umat manusia dalam tatanan perbedaan dan pluralitas kehidupan
beragama. “.”Untuk itu melalui dialog antara FKUB Kota Samarinda dengan FKUB
Kabupaten Minahasa Utara ini merupakan salah satu program yang rutin
dilaksanakan, sebagai upaya pemerintah untuk menumbuh kembangkan nilai ke
rukunan, toleransi, dan persaudaraan antar sesama umat ” jelasnya. Sementara
itu Bupatii Minahasa Utara, Sompie Singal mengatakan terwujudnya kerukunan umat
beragama merupakan tanggungjawab kita bersama karena Tuhan menciptakan manusia
di dunia hanya untuk beribadah kepada sang Pencipta. Karenanya usaha-usaha
preventif sangat dibutuhkan untuk mencegah permasalahan-permasalahan sosial
semakin melebar menjadi konflik dan menghancurkan kerukunan hidup beragama.
“Semoga kerukunan antar umat beragama yang telah terjalin
dengan baik tersebut tetap berjalan dengan baik, sehingga tidak akan ada
terjadi kesalahpahaman yang bisa menimbulkan konflik,” tutupnya. (HMS4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar