. Rumah Sewa Pemicu Inflasi di Samarinda - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Rabu, 18 September 2013

Rumah Sewa Pemicu Inflasi di Samarinda


***Bentuk Tim PIHPS Cegah Spekulan Harga
 

SAMARINDA-Tarif rumah sewa atau kontrakan ternyata menjadi pemicu meningkatnya inflasi di Samarinda. Terhitung per bulan Agustus kemarin, lonjakan inflasi di kota Tepian mencapai 2,22 persen.
”Selain rumah sewa, pemicu meningkatnya inflasi ini juga disebabkan kenaikan harga perhiasan, daging ayam, bumbu makanan serta sayur-sayuran,” kata Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Samarinda Edi Mariansyah ketika berbincang ringan kepada media ini di balaikota kemarin (17/09).
Selain itu, rendahnya nilai tukar rupiah juga menjadi pemicu. Mengingat hal itu juga berkaitan dengan nilai harga perhiasan yang sekarang ini di kota Samarinda melonjak tinggi dan penyumbang inflasi tertinggi kedua setelah rumah sewa tadi.
“Tingginya inflasi ini tentu sangat berpengaruh kepada daya beli masyarakat,” kata Edi yang juga menjabat sebagai Kabag Ekonomi Sekretariat Samarinda ini.
Kedanti masih di bawah rata-rata nilai Inflasi nasional yang mencapai 7,94 persen, tetapi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Samarinda terus melakukan pendataan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat yang juga berimbas langsung pada naiknya nilai dolar. Hal tersebut bagian dari upaya mengantisipasi terjadinya gejolak harga di pasaran.
“Selain langkah antisipasinya juga dengan membentuk Tim Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (TPIHPS) yang didalamnya melibatkan dari unsur Dinas Pertanian, Perikanan Peternakan, Pasar, Disperindag serta Bagian Ekonomi,” ungkap Edi.
Dengan terbentuknya TPIHPS ini dirinya mengharapkan bisa membantu TPID dalam ikut serta memonitor harga kebutuhan pokok di pasar-pasar induk setiap harinya. Sehingga kedepannya tidak ada lagi spekulan harga di pasaran yang dapat menganggu daya beli masyarakat.
Karena berkaca kepada angka pertumbuhan ekonomi di Samarinda yang naik mencapai enam persen lebih tentu pasti akan berpotensi menimbulkan inflasi yang cukup tinggi.
”Memang sudah ada arah untuk menekan angka harga kebutuhan pokok khususnya bagi masyarakat yang sering mengkonsusmsi daging, dimana salah satunya Dinas Peternakan Samarinda saat ini telah mensosialisasikan kepada masayarakat untuk mencoba beralih kepada daging kelinci yang harganya lebih murah ditambah protein dan nilai gizinya lebih sehat untuk dikomsumsi,” urainya.(HMS5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.