SAMARINDA--Sekitar 40 lebih guru-guru se kota Samarinda dalam kunjungan wisata
ke kota Samarinda mengaku kesurupan belanja di ibukota Kaltim ini, Sabtu (7/9)
kemarin.
"Memang ketika di Balikpapan tidak belanja, ke Tenggarong juga tidak belanja, eee, setelah di Samarinda baru kesurupan belanja oleh-oleh. Betul seperti apa yang disampaikan Pak wali kota, belum ke Samarinda kalau tidak beli oleh-oleh di sini," ucap koordinator Kunjungan Wisata Guru Guru Sejarah, PKN, Sosiologi dan Matematika se kota Surabaya ketika silaturahmi dengan wali kota Samarinda di aula rumah jabatan wali kota.
Ia mengaku merasa terkesan ketika berada di Samarinda dengan beberapa mengunjungi pusat oleh-oleh, Citra Niaga, masjid tertua Sirathal Mustaqim dan Islamic Centre.
"Saya berharap nanti bisa kembali lagi ke sini dan akan menyampaikan ke teman-teman dan sanak saudara serta keluarga. Seperti kata Pak Faisal (Kadis Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo), kalau sudah minum air mahakam, pasti akan kembali lagi," tuturnya.
Sebelumnya wali kota H Syaharie Jaang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan perhatiannya kepada para wisatawan yang datang ke Samarinda. "Walaupun tadi sempat ngobrol sebentar dengan bu Muntia, saya bangga. Tadi beliau bilang sudah banyak belanja. Pak Faisal, nanti kalau ada tamu lagi tolong ditemani yah. Memang, kalau belum belanja oleh-oleh di Samarinda, itu belum datang ke Samarinda," ucap Jaang yang juga didampingi Asisten III H Ridwan Tassa, kepala UPTD Disdik Sungai Kunjang Erminawati.
Tak hanya bercerita soal potensi wisata, baik wisata religi, wisata belanja, wisata alam, wisata pendidikan di kota Samarinda, Jaang juga menyampaikan informasi kondisi geografis, kependudukan termasuk sejarah kota Samarinda.
"Di Samarinda mayoritas penduduknya orang Jawa. Sampai-sampai di kamar tidur saya ada orang Jawa," tutur Jaang seraya bergurau dengan memastikan bahwa orang Jawa di kamar tidurnya adalah istrinya yang tidak lain dari Yogyakarta.(hms2)
"Memang ketika di Balikpapan tidak belanja, ke Tenggarong juga tidak belanja, eee, setelah di Samarinda baru kesurupan belanja oleh-oleh. Betul seperti apa yang disampaikan Pak wali kota, belum ke Samarinda kalau tidak beli oleh-oleh di sini," ucap koordinator Kunjungan Wisata Guru Guru Sejarah, PKN, Sosiologi dan Matematika se kota Surabaya ketika silaturahmi dengan wali kota Samarinda di aula rumah jabatan wali kota.
Ia mengaku merasa terkesan ketika berada di Samarinda dengan beberapa mengunjungi pusat oleh-oleh, Citra Niaga, masjid tertua Sirathal Mustaqim dan Islamic Centre.
"Saya berharap nanti bisa kembali lagi ke sini dan akan menyampaikan ke teman-teman dan sanak saudara serta keluarga. Seperti kata Pak Faisal (Kadis Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo), kalau sudah minum air mahakam, pasti akan kembali lagi," tuturnya.
Sebelumnya wali kota H Syaharie Jaang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan perhatiannya kepada para wisatawan yang datang ke Samarinda. "Walaupun tadi sempat ngobrol sebentar dengan bu Muntia, saya bangga. Tadi beliau bilang sudah banyak belanja. Pak Faisal, nanti kalau ada tamu lagi tolong ditemani yah. Memang, kalau belum belanja oleh-oleh di Samarinda, itu belum datang ke Samarinda," ucap Jaang yang juga didampingi Asisten III H Ridwan Tassa, kepala UPTD Disdik Sungai Kunjang Erminawati.
Tak hanya bercerita soal potensi wisata, baik wisata religi, wisata belanja, wisata alam, wisata pendidikan di kota Samarinda, Jaang juga menyampaikan informasi kondisi geografis, kependudukan termasuk sejarah kota Samarinda.
"Di Samarinda mayoritas penduduknya orang Jawa. Sampai-sampai di kamar tidur saya ada orang Jawa," tutur Jaang seraya bergurau dengan memastikan bahwa orang Jawa di kamar tidurnya adalah istrinya yang tidak lain dari Yogyakarta.(hms2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar