** Hindari Macet Nekat Terobos Jalan Cor yang Belum Boleh Dilalui
HAMPIR 1 juta jiwa penduduk Samarinda bukanlah sedikit. Begitu juga dengan
perilakunya pun berbeda-beda. Ada yang peduli, acuh tak acuh dan ada juga yang
sekedar bicara namun tidak bisa berbuat.
Pemkot Samarinda melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Samarinda yang kerap kali mendapat demo dari warga karena dinilai lambat mengatasi persoalan jalan rusak, namun tidak diapresiasi atas pekerjaan jalan yang sudah dibenahi, dimana sudah lebih banyak dibanding jalan yang rusak.
Setelah melakukan perbaikan jalan, warga juga merasa senang, namun tidak sedikit pula yang tidak mendukung proses pekerjaan. Misalnya saja jalan yang baru dicor, dimana belum dilalui dan ada tanda larangan, ada saja oknum warga yang tidak peduli nekat melewati.
Seperti halnya kejadian Sabtu 15 Juni lalu, tepatnya di Jl Sentosa, dimana sudah ada rambu larangan. Salah satu mobil miliki warga nekat menaiki jalan cor lewat samping untuk menghindari kemacetan.
"Jujur kita kecewa dengan prilaku ini. Tidak sedikit yang sering mengacuhkan rambu larangan. Secara tidak langsung, ini yang akan membuat kekuatan jalan cor kita jadi singkat. Lantas siapa yang disalahkan. Tentu saja kita pemerintah," tegas Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Pengairan Samarinda Akhmad Husin.
Husin menjelaskan untuk jalan cor yang boleh dilalui kendaraan roda empat setelah berumur 28 hari, dan roda 2 setelah berumur 1 minggu. "Kami harapkan partisipasi warga agar bisa mematuhi larangan untuk tidak melewati jalanan yang masih dalam proses pengerasan. Ini untuk kepentingan kita semua," pungkas Husin.(hms2)
Pemkot Samarinda melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Samarinda yang kerap kali mendapat demo dari warga karena dinilai lambat mengatasi persoalan jalan rusak, namun tidak diapresiasi atas pekerjaan jalan yang sudah dibenahi, dimana sudah lebih banyak dibanding jalan yang rusak.
Setelah melakukan perbaikan jalan, warga juga merasa senang, namun tidak sedikit pula yang tidak mendukung proses pekerjaan. Misalnya saja jalan yang baru dicor, dimana belum dilalui dan ada tanda larangan, ada saja oknum warga yang tidak peduli nekat melewati.
Seperti halnya kejadian Sabtu 15 Juni lalu, tepatnya di Jl Sentosa, dimana sudah ada rambu larangan. Salah satu mobil miliki warga nekat menaiki jalan cor lewat samping untuk menghindari kemacetan.
"Jujur kita kecewa dengan prilaku ini. Tidak sedikit yang sering mengacuhkan rambu larangan. Secara tidak langsung, ini yang akan membuat kekuatan jalan cor kita jadi singkat. Lantas siapa yang disalahkan. Tentu saja kita pemerintah," tegas Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Pengairan Samarinda Akhmad Husin.
Husin menjelaskan untuk jalan cor yang boleh dilalui kendaraan roda empat setelah berumur 28 hari, dan roda 2 setelah berumur 1 minggu. "Kami harapkan partisipasi warga agar bisa mematuhi larangan untuk tidak melewati jalanan yang masih dalam proses pengerasan. Ini untuk kepentingan kita semua," pungkas Husin.(hms2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar