Jadi Kebanggaan, Buktikan Sebagai Benefit
PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP) Terminal Peti
Kemas (TPK) Samarinda yang merupakan perusahaan konsorsium (patungan) antara PT
Samudera Indonesia, Pemkot Samarinda dan Pelindo IV, kembali menggelar Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2012 di hotel Novotel
Yogyakarta, Rabu (29/5) pekan lalu. Kendala tidak dipungkiri dalam rapat, namun
masa depan makin cerah bagi TPK dan perekonomian Samarinda umumnya.
"KAMI dari Pemkot Samarinda mendeklarasikan bahwa
kerjasama ini sebuah prospektif cerah yang harus kita kawal dengan kekompakan
dan kebersamaan, jangan dianggap remeh apalagi diabaikan. Karena ini tidak kita
pungkiri sebagai mesin pertumbuhan ekonomi yang bergerak cepat. Ini sudah kita
rasakan, terlebih lagi setelah aktivitas bongkar muat terealisasi, ditambah
lagi per Februari 2013 sudah seluruh aktifitas bongkar muat dilakukan di
Palaran," ungkap Sekretaris Kota Samarinda H Zulfakar Noor dalam
kesempatan RUPS.
Namun, Zulfakar tidak menampik masih ada kendala dalam
tahun 2012, terutama masalah akses jalan yang saat ini pekerjaannya terus
dikebut oleh Pemerintah Propinsi Kaltim.
"Terima kasih kepada Pemprop Kaltim atas dukungan
pembangunan akses jalan di Palaran, dan mudahan sesuai target tahun 2013 ini
sudah selesai sehingga semakin memberikan kenyamanan dan menekan cost
akibat jalan yang belum mendukung," ucap Zulfakar yang hadir bersama
beberapa pejabat terkait diantaranya Asisten II Suko Sunawar, Asisten IV
Burhanudin, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Akhmad Maulana, Kadispenda A
Lujah Irang, Kabag Pembangunan Ananta Fathurozi, dan Kabag Kerjasama I Gusti
Ayu Sulistiani.
Terkait pengadaan tenaga listrik di TPK Palaran pun
masih menjadi kendala, dimana pada tahun ini telah dibangun kubikal listrik PLN
dimana akan menekan biaya, akan tetapi belum berfungsi dikarenakan belum bisa
disambungkan dengan jaringan listrik di Jl Diponegoro. Hal disebabkan jaringan
bawah tanah yang sudah dibuat pemkot Samarinda tidak berfungsi.
"Untuk pengadaan listrik kita sudah melakukan
pekerjaan fisiknya membangun jaringan bawah tanah. hanya saja, lagi-lagi
kendala ada di PLN. Ini dikarenakan ada pergantian manajemen di PLN. Padahal
yang lama sudah merestui, namun yang baru tidak menyetujui. Jadi, kita kembali
mengusulkan," terang Zulfakar lagi.
Tak hanya itu, Suko menambahkan Pemkot Samarinda juga
telah mengajukan permohonan penambahan kapasitas bandwidth ke PT Telkom sebagai
upaya memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa TPK dan mendukung operasional di
TPK Palaran yang berbasis IT.
Sebelumnya Komisaris Utama PT PSP Masli Mulia
sekaligus membuka RUPST menyampaikan persoalan infrastruktur jalan dan berharap
bisa segera selesai sesuai target, dan ditambah dukungan rambu-rambu.
"TPK Palaran adalah project pertama di Indonesia.
Ini suatu tantangan dan kita harus bisa membuktikan kerjasama seperti ini patut
dicontoh. Buat kita, harus menjadi kebanggaan," tutur Masli memotivasi
para pemegang saham.
Masli mengakui selama beberapa tahun ini terus
mengamati kerjasama 3 pihak ini. "Alhamdulillah, positif. Situasi ini kita
pelihara kedepannya, komunikasi yang baik, keterbukaan, saling mengisi,
proporsional bukan atas dasar kepentingan masing-masing. Kita harus sanggup
membuktikan kepada masyarakat, ini benefit bagi masyarakat. Kebanggaan kita
semua, proyek ini bisa very long. Kewajiban kita untuk memeliharanya dan poles
makin baik. Jangan sungkan-sungkan komunikasi. Pertemuan hari terlihat sekali
kekompakannya," tutur Masli.
Di kesempatan itu, Masli mengusulkan sekaligus
menyampaikan pergantian Direktur PT PSP yang sebelumnya diamanatkan kepada
Mohammad Iqbal, selanjutnya tongkat estafet dipegang I Made Agus Supriadi.
Sedangkan Direktur Utama PT PSP Prabowo Budhy Santoso
menyampaikan bahwa Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun 2012 telah diaudit
oleh akuntan publik KAP Osman Bing Satrio & Eny.
"Menurut pendapat akuntan publik, laporan
keuangan kita menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012
sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia," tandasnya.RUPST
Dalam RUPST tersebut mengesahkan Laporan Keuangan tahun buku 2012. Hal lain
yang juga dibahas adalah kegiatan perseroan tahun 2012, hambatan terkait
pengoperasian Terminal Petikemas (TPK) Palaran, rencana kerja tahun
2013.(bersambung/hms2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar