SAMARINDA--Semakin
berkembangnya keganasan kanker serviks
yang telah menjadi momok bagi kaum perempuan, Dinas Kesehatan Kota Samarinda
bekerja sama dengan Pertamina menggelar penyuluhan pencegahan dan deteksi dini kanker serviks di
aula Makorem Samarinda, Rabu (1/5).
Kegiatan yang dilaksanakan
selama 1 hari
dengan metode penyuluhan dan pemeriksaan pap smear diikuti 10 ketua PKK Kecamatan dan 100 kader
puskemas, yang diharapkan dapat mensosialisasikan serta mengubah pola pikir
masyarakat mengenai pentingnya pencegahan terhadap kanker serviks serta
melakukan pap smear setahun sekali.
Dalam sambutanya Wakil Ketua Tim penggerak PKK Hj
Sri Lestari Nusyirwan berharap penyuluhan yang dilaksanakan dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat, khususnya kaum perempuan terhadap bahaya kanker serviks
dan cara mendeteksinya secara dini.
“Di Indonesia sekitar 70 % kanker seviks baru diketahui setelah pasien sudah
pada stadium lanjut, dan kebanyakan mereka
yang terkena kanker serviks tidak menyadari dirinya menderita, karena
penyakit ini tidak menimbulkan gejala dari
awal,” lanjut Sri.
Dr Ardiansyah SpOG menambahkan kanker serviks dapat dicegah
sejak dini, melalui pemeriksaan sitologi maupun pemeriksaan human papilloma
virus (HPV).
Dia menyebutkan selama ini cakupan skrining kanker
serviks baru 5 %, padahal dibutuhkan cakupan
yang mencapai 85% untuk dapat menurunkan angka kejadian dan kematian akibat
kanker serviks.
Dia menjelaskan data dari kementrian kesehatan dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyebutkan ada 15.000 perempuan di Indonesia terdeteksi kanker serviks
setiap tahunnya.
Dari angka tersebut sekitar 8.000 perempuan meninggal setiap tahunnya, bisa dikatakan setiap jam ada satu
orang perempuan meninggal akibat kanker serviks.(hms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar