**Ditandai dengan Konsumsi 1.000 Tusuk Sate Kelinci
SAMARINDA—Kelurahan Lok Bahu kecamatan Sungai
Kunjang terus menorehkan kebanggaan setelah berbagai prestasi dipersembahkan
dengan berbagai gebrakannya. Kali ini, kelurahan tersebut oleh wali kota
Samarinda dicanangkan sebagai wisata kelinci.
“Potensinya luar biasa. Baru dari satu kelompok
dengan jumlah 14 anggota, populasi kelincinya sekarang sudah 4 ribu dan bakal
terus berkembang,” ucap wali kota Samarinda H Syaharie Jaang dalam sambutannya
saat pencanangan di Jl M Said RT 11 kelurahan Lok Bahu, Kamis (2/5).
Syaharie mengatakan akan memberikan dukungan bukan
sebatas mencanangkan saja, tapi bagaimana keberadaan wisata kelinci ini bisa
bernilai ekonomi, memberi manfaat luas, dan pariwisata.
“Untuk dikonsumsi pun sangat aman dan halal serta
sangat baik untuk kesehatan. Apalagi harganya jauh lebih murah dibanding daging
sapi, Rp 50 ribu per kilonya,” ucap Syaharie.
Syaharie pun langsung menginstruksikan kepada kepala
instansi teknis agar membawa ketua kelompok tani ternak kelinci Madu Rasa M
Nanang untuk studi banding ke luar.
“Belajar dengan mereka yang sudah sukses. Kalau
perlu nanti kita datangkan bibitnya. Sebab ada bibit kelinci untuk kelinci yang
besarnya mencapai 30 kilo seukuran kambing. Ini sangat bagus untuk ternak
kelinci pedaging. Polanya nanti pemkot bisa menghibahkan bibit ini, kemudian
dipelihara. Sama halnya dengan di propinsi, yang menghibahkan sapi penggemukan
kepada penggaduh,” imbuh Syaharie.
Begitu semangatnya, Syaharie selain meminta instansi
teknisnya melakukan pembinaan bahkan membantu memantau kesehatan, juga
menyodorkan dukungan permodalan melalui Bank Perwakilan Rakyat (BPR) Samarinda
milik pemkot.
“Kita harus support kelompok tani ternak kelinci
ini, yang nantinya akan menumbuhkan usaha alternative dan semakin memarakan
wisata kuliner Samarinda yang terus menjamur,” tandasnya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Samarinda Ary Yasir Pilipus menyebutkan mengkonsumsi kelinci sangat
aman dari segi agama dan segi medis lebih rendah kolesterol.
“Ketika saya pendidikan di Australia, ada peternakan
kelinci yang besarnya seberat 30 Kg, dan di Jawa juga sudah banyak bibitnya.
Hal ini, kita bisa upayakan seperti arahan pak wali kota. Apalagi bukan dari
Samarinda saja yang memesan daging kelinci, dari Bontang juga ada pesan banyak,
hanya saja belum kita penuhi karena petani kita masih fokus untuk pengembangan
peternakannya supaya lebih besar lagi. Jika bibit kelinci yang 30 Kg sudah ada,
Samarinda bisa sebagai lumbung daging kelinci, tanpa melupakan kelinci hias,”
kata Ary.
Camat Sungai Kunjang Nurahmani sekaligus mewakili
kelompok tani menyampaikan keberadaan peternakan Kelinci bukan baru sebulan 3
bulan saat mau dicanangkan, tapi sudah lama merintis. Menandai pencanangan
dilakukan penyerahan kelinci kepada ketua TP PKK, kemudian meninjau peternakan
dan makan bersama 1.000 tusuk sate kelinci dan gulai kelinci.(hms2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar