**Positif Dioplos Babi, Diusir dari Pasar
SAMARINDA—Wakil Wali Kota Samarinda H Nusyirwan
Ismail kembali memimpin inspeksi mendadak (Sidak) penggilingan dan pedagang
daging sapi di Pasar Pagi dan Segiri usai shalat subuh, Selasa (23/4) kemarin.
“Sidak hari ini adalah konsistensi pembinaan dan
menjaga kualitas daging sapi, baik yang diperdagangkan maupun digiling. Yang
jelas hari ini sidak lanjutan dan kita akan melakukan sidak secara periodik
supaya tidak ada spekulasi mengoplos dengan daging babi, apalagi komitmen
pedagang saat penyuluhan lalu, mereka juga tidak menginginkan pengoplosan, sama
halnya dengan pemerintah maupun masyarakat,” ucap Nusyirwan seusai sidak yang
didampingi kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Samarinda Syamsul Bachri,
kepala Disperindag Samarinda Robby Hartono, kabag Ekonomi Edy Maryansyah dan
unsur Dinas Perternakan Kaltim serta Satpol PP.
Tentunya Nusyirwan sebagai pemerintah berharap hasil
dari tes sample di beberapa pedagang dan penggilingan yang diperiksa di laboratorium
Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Disnak Kaltim selama 4 hari kedepan
adalah negative.
“Kalau semua negative atas kontaminasi babi, kita
bisa mengangkat citra dari penjual, dan mudah-mudahan perdagangannya semakin
baik. Tapi kita terus melakukan sidak secara periodic untuk menjaga supaya
mereka-mereka yang menspekulasikan daging babi tidak terjadi,” tandasnya.
Menurutnya jika ditemukan positif, apalagi metode
sidak lanjutan ini berbeda dari yang pertama, dimana sekarang nama, alamat
sudah ditulis bahkan ditandatangani pedagang maupun operator penggilingan, jadi
jelas sampelnya milik siapa, sehingga sanksinya akan tegas.
“Kalau positif, mereka akan dilarang berjualan di
pasar ini. Sikap tegas ini karena sebelumnya pemerintah melakukan sidak pertama
secara acak dan hasilnya ada yang positif, kemudian dilanjutkan pembinaan
dengan penyuluhan oleh instansi teknik hingga melibatkan MUI Samarinda dan
kepolisian. Jadi kali ini kita tegas,” imbuhnya.
Nusyirwan mengutarakan pula, pembinaan yang
dilakukan pemerintah bukan hanya dengan sidak dan penyuluhan, nanti melalui
Dinas Peternakan Propinsi Kaltim yang dianggarkan di APBD P akan membantu
peralatan penggilingan daging yang standart dan bagus supaya menjadi higienis, termasuk
rehab kios.
“Kita juga akan memperhatikan operator penggilingan
yang tiap hari berhadapan dengan suara bising diambang batas. Ada kemungkinan
akan diberikan earplug atau penutup telinga, termasuk bagi mereka yang sudah
bertahun-tahun menggeluti penggilingan akan dicek kesehatan telinganya. Nanti
akan kita minta Disnaker dan Dinas Kesehatan,” tandasnya.
“Jadi kedatangan hari ini bukan mencari salah, tapi
melakukan pembinaan. Mudah-mudahan penataan lebih bagus, pemasaran pedagang naik,
masyarakat yang membeli semakin yakin, daging yang dibeli berkualitas,”
pungkasnya.(hms2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar