SAMARINDA-
Pendistribusian soal UN untuk tingkat SMA/SMK di Samarinda yang dianggap
berlarut-larut menurut Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang sebagai langkah
yang memalukan. Karena mencoreng harga diri bangsa di dunia pendidikan. Melihat
kejadian itu akhirnya Wali Kota Samarinda mengambil keputusan untuk menunda
kembali pelaksanaan UN di Samarinda.
”Coba
anda lihat sendiri, soal yang baru tiba hari ini hanya 68 persen, artinya masih
ada 31 Sekolah yang belum menerima soal ujian,”tegas Syaharie.
Akibat
permasalahan soal UN yang berlarut-larut membuat Wali Kota akhirnya turun
tangan melakukan pengecekan langsung pendistribusian UN yang baru tiba di SMPN
1, Rabu (17/04) pagi kemarin, yang mana sebelumnya tidak pernah terjadi.
Bahkan
Syaharie lebih memilih untuk berkantor setengah hari di sekolah yang
terletak di Jl Bhayangkara tersebut, untuk memastikan soal-soal ujian yang
dianggap kurang kiriman dari pusat.
”Satu
malam saya tidak bisa tidur hanya memikirkan soal ujian yang belum tiba di
Samarinda,” keluhnya.
Bahkan
gara-gara soal UN, dia mengakui putrinya sendiri berprasangka akibat diundurnya
pelaksanaan UN di Samarinda karena kebijakan Walikota.
”Anak
saya sendiri sampai mempertanyakan dan mengira ayahnya yang melakukan pengunduran
UN di Samarinda. Coba anda bayangkan.” urainya.
Untuk
itu, karena ketidak pastian mengenai kelengkapan soal, hingga akhirnya kamis
(hari ini,red) tidak akan ada ujian.
“Tidak
ada soal, apa yang mau dikerjakan? Kalau ada yang ujian, saya pecat kepala
sekolahnya beserta Kepala Diknas Samarinda," tegas Syaharie.
Melihat
kejadian itu, tentu sambung dia akan menjadi keresahan bagi para pelajar dan
juga orangtua murid.
“Tahun
depan Pemkot melalui dana APBD sendiri siap untuk mencetak soal ujian, karena
kita tidak ingin masalah ini terulang kembali,” katanya.
Terpisah,
Kepala Perwakilan Kaltim Ombudsman RI Chandra mengatakan langkah yang
diambil Walikota Samarinda dengan mengundur kembali pelaksanaan UN merupakan
hal yang tepat.
”Sekarang
kalau soal ujiannya belum ada, apa yang mau dikerjakan para siswa,” ungkapnya
seraya membetulkan statmen Walikota.
Dia
menambahkan, carut marutnya pendistribusian soal UN di Kaltim, pihak akan
segera mengirimkan surat ke presiden untuk menegur secara langsung pihak-pihak
yang berkaitan dengan soal UN.
Menurut
data yang dikeluarkan Diknas Samarinda, hingga kemarin ada 13 SMA, 12 MA dan 2
SMK yang belum mendapatkan soal UN ditambah 618 siswa Paket C yang tidak terima
sama sekali.(HMS5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar