SAMARINDA–Berdasarkan data dari musibah kebakaran
yang kerap terjadi di Samarinda saat ini tidak jarang diketahui akibat adanya
konsleting listrik, disamping sebab lain seperti ledakan kompor gas atau alat
penerangan alternative. Untuk itu guna meminimalisir kejadian khususnya
berkaitan dengan arus pendek listrik, Pemkot Samarinda Senin (11/2) kemarin
menggelar rapat koordinasi dengan pihak PLN, AKLI dan beberapa pihak terkait
lain.
“Karena bila melihat sebab kejadian yang ada
masyarakat sekarang perlu untuk diberi
shock terapi tentang pentingnya kehati-hatian terhadap pemakaian alat-alat
rumah tangga yang menggunakan tenaga listrik, tidak terkecuali dalam
menggunakan instalasi yang sesuai standar,” ungkap Wakil Walikota Nusyirwan
Ismail ketika memimpin pertemuan.
Shock terapi dimaksud Wawali dalam hal ini adalah
dengan melakukan uji petik atau audit terhadap beberapa rumah sewa atau tempat
kost. “Karena dari musibah kebakaran yang ada tidak sedikit pula lokasinya ada
pada rumah sewa atau tempat kost,” katanya.
Untuk itu guna menumbuhkan kesadaran baik bagi
penghuni maupun pemilik dalam mencegah musibah ini, dalam waktu dekat menurut
Nusyirwan melalui tim gabungan Pemkot, PLN dan AKLI akan melakukan sidak.
Langkah ini dilakukan tambahnya bukan semata untuk
mencari titik kesalahan tapi lebih kepada memberi pemahaman kepada masyarakat
agar memperhatikan sambungan instalasi listrik pada rumah masing-masing.
Guna mendukung hal tersebut kepada para camat dan
lurah yang juga hadir Nusyirwan meminta agar dapat segera menginventarisir
jumlah rumah sewa atau tempat kost yang ada pada wilayah masing-masing,
termasuk masjid atau bangunan tua lain.
Agar audit ini tidak hanya sampai pada tahap
pemeriksaan Wawali berharap AKLI maupun
PLN bisa berperan melalui program CSR kepada pemerintah.
“Bentuknya melalui uji petik sekaligus bisa memberi
pelayanan khusus kepada masyarakat yang ingin melakukan perbaikan instalasi
listrik,” tandas Nusyirwan. Menanggapi hal ini Ketua AKLI DPD Kaltim Giman
Santoso menyatakan kesanggupan pihaknya. Namun ia
juga mengingatkan agar dalam penyambungan listrik ini masyarakat tidak mencari
mudah dan murahnya saja, karena untuk pemasangan instalasi selain standar
kualitas materi, juga diperlukan tenaga ahli yang bersertifikasi. (Hms3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar