. Terulang Lagi, Langsung Distop Jualan - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Rabu, 27 Februari 2013

Terulang Lagi, Langsung Distop Jualan



**Pemkot Berikan Pembinaan bagi Pedagang Daging dan Penggiling Bakso

SAMARINDA—Pemkot Samarinda yang langsung dipimpin wakil wali kota Samarinda H Nusyirwan Ismail memberikan pembinaan kepada pedagang daging sapi dan penggiling daging bakso di pasar Segiri, di ruang kantor UPTD Pasar Segiri Dinas Pasar, Rabu (27/2).
Sebelumnya 13 Februari Pemkot melakukan inspeksi mendadak (sidak) dengan mengambil 14 sampel, hasilnya 4 positif bagi penjual daging, dan 1 positif penggiling bakso.
“Hari ini tidak dalam rangka si A salah, si B salah, tapi bagaimana yang jual daging sapi menjual daging sapi. Jadi pemerintah bukan salah menyalahkan, tapi pembinaan. Sebab pemerintah mengawasi barang yang diperdagangkan, seperti halnya ada daging yang tercampur babi di pasar ini,” kata Nusyirwan.
Nusyirwan mengatakan pemerintah juga tidak bisa menyembunyikan hasil uji petik, dan mengumumkannya pun harus sedemikian rupa. “Kita pemerintah mengambil langkah supaya tidak meresahkan masyarakat, dan pedagang supaya dagangannya tidak turun. Tidak mungkin disembunyikan karena pemerintah adalah Pembina masyarakt, dan tidak ingin merugikan semua pihak,” tuturnya.
Menurutnya setelah pembinaan kemarin, kembali pemkot akan melakukan uji petik dengan waktu yang tidak diketahui. “Harapan saya, nanti dikoran tertulis judul Pasar Segiri bebas daging babi, dan juga akan dipasang spanduk. Dengan tidak ada lagi, tentunya pedagang yang jujur akan nyaman berjualan dan konsumen pun nyaman tanpa diselimuti keraguan dan ketakutan,” imbuhnya.
Dijelaskannya, saat uji petik pasca pembinaan akan lebih tegas lagi, saat uji petik nanti dicantumkan alamat dan namanya. “Kalau sampai positif mencampur daging babi lagi, kita akan tutup, dan mereka tidak boleh berjualan lagi. Kalau kita memberikan tindakan tegas, kita harus didukung pula. Jangan sampai setelah kita tutup, ada demo dan langkah penentangan lainnya,” imbuhnya.
Terhadap temuan kembali, lanjutnya ada dua penegakan , yaitu pemerintah menghentikan penjualan oleh si pelaku, penegak hukum memproses secara hukum seperti halnya kasus di Palaran.
“Kami juga meminta kepada BPOM untuk meningkatkan pengawasan daging, termasuk bakso, sop, rawon, juga daging impor di mal. Di sisi kami pemerintah terus bergerak di pasar-pasar lain,” tandasnya.
Sementara ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda KH Zaini Na’im mengingatkan agar pedagang tidak bertindak culas. “Dosa paling ringan culasnya pedagang, bagaikan anak menyetubuhi ibunya sendiri. Ini yang teringannya,” tegasnya.
Di kesempatan itu, tidak disia-siakan Zaini Na’im untuk mengingatkan pedagang yang culas dalam timbangan, menyuntik ayam, termasuk ada yang berjudi.
Selain MUI, pembinaan juga disampaikan Binmas Polresta Samarinda, informasi dari Badan Penyelesaiaan Sengketa Konsumen (BPSK) Samarinda dan BBPOM.(hms2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.