SAMARINDA-- Upaya menciptakan tatakota
yang Hijau Bersih dan Sehat terus dilakukan Pemkot Samarinda, salah satunya
melalui kegiatan Jumat Bersih yang kali ini dipusatkan di kawasan polder
lembuswana.
Walikota Samarinda Syaharie Jaang ketika
memimpin langsung kegiatan kemarin langsung memerintahkan untuk mengembalikan
fungsi trotoar bagi para pejalan kaki yang selama ini dikuasai para
pedagang/pemilik kios bunga di sepanjang kawasan tersebut.
“Ini kan sudah tidak benar kalau kawasan
trotoar dipakai berjualan, bahkan di beberapa area trotoar yang sudah berubah
fungsi sebagai tempat pembibitan tanaman. Kalau tidak bisa bersih dan tertib
mengikuti aturan, akan kita larang berjualan di sini,” tegasnya.
Pemkot Samarinda serius untuk menata
kota dengan baik karena itu, makanya kemarin dengan didukung beberapa pihak
seperti Satpol PP, Kepolisian dan Kodim Samarinda, dilakukan penertiban supaya
pejalan kaki juga merasa nyaman dan aman berjalan di kawasan ini.
Kegiatan semacam ini lanjutnya merupakan
agenda rutin yang harus di lakukan tidak hanya dari pemerintah saja, tetapi
harus mengakar di masyarakat karena tidak setiap waktu pemerintah dapat
melaksanakan kegiatan ini di satu tempat. Karena itu dengan dilakukannya
kegiatan ini, khususnya di daerah rawan banjir seperti ini dapat mengubah image masyarakat
tentang upaya penanganan banjir.
“Tidak bisa kalau hanya mengandalkan
pemerintah kota. Masyarakat sebagai orang yang tinggal di lingkungan ini harus
peduli dengan daerahnya. Lurah dan RT juga harus tanggap dan mengawasi warganya
jangan sampai membuang sampah sembarangan,” ungkapnya.
Senada dengan Walikota, Wawali Nusyirwan
Ismail pun mengatakan beberapa drainase yang mengalir ke polder Lembuswana
sudah tersumbat sampah karena itu di musim hujan seperti ini air tidak lagi
mengalir ke polder tetapi ke jalan-jalan umum.
Disampaikannya pula dirinya menerima
laporan dari warga sekitar yang mulai resah karena kawasan yang dipakai para
penjual tanaman hias semakin memakan badan jalan dan mempersempit drainase
sekitar sehingga daerah mereka kerap menjadi langganan banjir di musim
penghujan.
Lebih lanjut disampaikannya prinsip
hijau bersih dan sehat, tidak sekedar hijau semata, tetapi harus bersih dan
sehat. Dinilainya kawasan Vorvoo memang hijau karena banyak tanaman, tetapi
kurang bersih dan sehat. Karena itu dalam kesempatan yang sama, wawali memerintahkan
untuk memotong beberapa pohon yang dirasa mempersempit akses jalan di beberapa
tikungan jalan kompleks perumahan vorvoo.
“Semua pedagang saya nilai
kooperatif, meski ada satu orang yang masih mucil.Tetapi nantinya
akan tetap kita tata. Karena kita semua berharap Samarinda menjadi kota yang
hijau bersih dan sehat yang memiliki daya dukung lingkungan yang maksimal bagi
orang-orang yang tinggal di Samairnda,” pungkasnya. (HMS4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar