**Ribuan
Pengajar Ikuti Apel Peringatan PGRI ke 67
Penegakan
kode etik di dunia pendidikan merupakan langkah penting untuk memacu
profesionalisasi guru dalam pembangunan karakter. Demikian Wakil Walikota
Samarinda Nusyirwan Ismail ketika memimpin apel peringatan Hari Guru dan HUT
PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Kota Samarinda ke 67, Selasa (11/12)
kemarin di Lapangan Stadion Madya Sempaja.
”Penekanan
kode etik ini sudah jelas dan disebutkan dalam sambutan menteri Pendidikan. Di kota
Samarinda sendiri dengan iklim yang baik dan kebersamaan tentunya kita berharap
kode etik ini bisa diimplemantasikan di semua lini.” tegas Nusyirwan.
Dalam
sambutan Mendikbud yang dibacakan Wawali memang lebih menekankan kepada
kode etik guru, mengingat hal itu memang menjadi penentu kelayakan guru dalam
menjalankan tugas profesionalisme. Karena prinsip profesionalitas tadi juga
sesuai dengan amanat perundang-perundangan.
”Karena
itulah saya sangat menyambut baik dengan telah disiapkannya kode etik
tersebut,”sebutnya.
Selain
itu, sambung Wawali sebagai profesi, guru juga harus mendapatkan kesempatan
untuk mengembangkan profesionalitasnya dengan mendapat perlindungan dan jaminan
kesejahteraan yang saat ini telah berkembang dengan baik.
”Dengan
jaminan yang didapatkan tadi, tentu konsekuensinya harus mampu
meningkatkan kualitas pendidikan, meskipun sekarang belum signifikan. Tetapi
masih ada ruang yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dari aspek peran guru,” urainya.
Terkait
kurikulum 2013 yang sekarang ini dirampungkan, kata Wawali harus ada pendekatan
yang digunakan berbasis sains dengan mendorong siswa agar mampu lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar dan mengkomunikasikan.HMS5