. “Jangan Diskriminasikan ODHA” - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Kamis, 06 Desember 2012

“Jangan Diskriminasikan ODHA”


**Ibu-Ibu Dibekali Perlindungan HIV/AIDS

Orang dengan HIV dan AIDS atau biasa dikenal ODHA tidak semestinya mendapatkan diskriminasi, bisa saja mereka hanya korban akibat dari orang yang memang terkena HIV/AIDS akibat perilaku seks menyimpang.
“Jangan didiskriminasikan mereka, apalagi bagi mereka yang hanya menjadi korban. Belum lagi kalau kita berbicara masalah penularan, kalau hanya berbicara dan bersentuhan kulit pun tidak akan tertular, jadi jangan dikucilkan mereka sehingga mereka punya semangat untuk terus hidup dan memasyarakat,” ucap Wakil Ketua TP PKK Hj Sri Lestari Nusyirwan ketika menjadi narasumber pada Seminar dalam Rangkaian Hari AIDS dan Ibu ke 84 di rumah jabatan walikota, Rabu (6/12).
Dijelaskan isteri wakil wali kota Samarinda ini, bahwa penularan HIV 99 persen diakibatkan hubungan seks berganti-ganti pasangan, dan transfusi darah 12,5 persen.
“Kadang ada anak bayi yang sudah tertular. Jelas ini bukan karena bayi itu, melainkan akibat orang tuanya. Kita ibu-ibu keluar dari seminar hari ini, komitmen ODHA ini harus diorangkan dan dilindungi,” tegasnya.
Menurutnya jika dijauhi malah akan berbahaya lagi, sebab mereka akan takut dan bersembunyi. Ini akan sulit diteliti sehingga lebih kemungkinannya menularkan lagi.
“Dulu AIDS banyak di kalangan PSK, sekarang bergeser ke ibu rumah tangga. Ini perlu kita waspadai. Kalau isteri tertular, maka janin di dalam kandungan sudah beresiko tertular HIV,” tandas Sri yang tampil dengan dimoderatori ketua Dharma Wanita Persatuan Samarinda Hj Mardiana Zulfakar.
Oleh karena itu, sebutnya perlunya komunikasi dan kejujuran dalam berkeluarga. “Yang penting lagi, bagaimana ibu-ibu semua, bisa menciptakan suasana agar jangan sampai anggota keluarganya, mulai suami maupun anak-anak menjadi betah di luar rumah. Apalagi suami jangan pula sampai mencari orang yang menyayanginya di luar. Jangan suka marah dan dandan cantik di rumah,” tuturnya.
Sebelumnya Asisten III H Ridwan Tassa dalam sambutannya membuka kegiatan mengatakan pengidap HIV sejak tahun 1997 hingga saat ini mencapai 1.492 kasus, termasuk 120 ibu tertular HIV.
“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, karena kemungkinan masih banyak yang belum memeriksakan dirinya. Untuk itu saya menghimbau kepada semua pihak agar serius mengawal persoalan ini. Koordinasikan langkah-langkah yang efektif untuk memberikan hasil terbaik,” tandasnya.
Ketua panitia yang juga kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BPMP) Samarinda Nurul menyebutkan seminar kemarin sebagai upaya memberikan perlindungan kepada ibu dan anak terhadap HIV/AIDS.
“Makanya hari ini peserta adalah ibu-ibu dari berbagai organisasi wanita, termasuk dari kelurahan dan kecamatan sebagai garda terdepan yang langsung berhubungan dengan warga,” imbuhnya.
Kegiatan kerjasama BPMP Samarinda dengan KPAD, PKK, DWP dan SKPD terkait lainnya ini, selain menghadirkan narasumber dari PKK yang bertema Pentingnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Upaya Melindungi Perempuan dan Anak dari HIV, juga menghadirkan dari KPAD dan Dinas Kesehatan.(hms2)
 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.