JAKARTA—Wali Kota Samarinda H Syaharie
Jaang mengemukakan harus ada keprihatinan bersama-sama, karena kasus korupsi
bukan hanya menggurita, tapi telah menjadi sistem yang punya daya hancur, karena
itu dibutuhkan inovasi untuk menekan tingkat kejahatan korupsi di berbagai
lini.
Hal ini dikemukakan Syaharie Jaang
disela-sela rehat saat mengikuti Konfrensi Nasional Pemberantasan Korupsi
(KNPK) garapan KOmisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Balai Kartini, Jakarta,
Rabu (5/12).
“Saya berharap dengan penyelenggaraan
KNPK ini dapat menumbuhkan rasa kesadaran bersama dalam memberantas korupsi,”
tegasnya.
Syaharie mengungkapkan pula dalam
memperingati hari anti korupsi sedunia pada hari Senin (10/12) berencana
akan membagikan pin yang memiliki jargon "berani jujur HEBAT, jujur
langkah awal memberantas korupsi" kepada setiap kepala SKPD di jajaran Pemkot
Samarinda.
“Ini dilakukan sebagai upaya Pemkot
dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui pesan moral yang
terkandung, selain juga terus melakukan perbaikan sistem yang transparan dan
akuntabel menuju reformasi birokrasi di instansi masing-masing,”
tandasnya.
Sementara Wakil Presiden Boediono ketika
membuka KNPK menyatakan setidaknya ada dua kunci mencegah praktik korupsi di
pemerintahan. Komunikasi yang baik antara KPK dengan pemerintah serta membangun
sistem integritas nasional adalah kunci mencegah praktik korupsi.
Selanjutnya sambungnya adalah niat dan
tekad untuk menjaga integritas masing-masing lembaga. Serta, berbuat sesuatu
untuk memperbaiki integritas lingkungan kerja masing-masing lembaga.
KNPK kali ini bertema 'Inisiatif Pemberantasan Korupsi Melalui Pembangunan Sistem Integritas Nasional (SIN)' dihadiri 150 perwakilan lembaga pemerintah, LSM/NGO, BUMN, Akademisi, dan beberapa asosiasi profesi serta 15 kepala daerah yang berkesempatan termasuk walikota Samarinda H.Syaharie Jaang yang terpilih untuk mengikutinya.(hms9)
KNPK kali ini bertema 'Inisiatif Pemberantasan Korupsi Melalui Pembangunan Sistem Integritas Nasional (SIN)' dihadiri 150 perwakilan lembaga pemerintah, LSM/NGO, BUMN, Akademisi, dan beberapa asosiasi profesi serta 15 kepala daerah yang berkesempatan termasuk walikota Samarinda H.Syaharie Jaang yang terpilih untuk mengikutinya.(hms9)