Upaya nyata terus dilakukan Pemerintah Kota Samarinda untuk mendorong masyarakat Samarinda menjadi sehat dan sejahtera, termasuk mereka yang berada di daerah pinggiran sehingga perlu adanya pelayanan kesehatan penyangga.
Demikian terungkap saat Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengunjungi tujuh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar dari wilayah Ilir hingga Utara Kota Samarinda, diantaranya Puskesmas Wonorejo, Puskesmas Makroman, Puskesmas Sidomulyo, Puskesmas Temindung, Puskesmas Remaja, Puskesmas Lempake, dan Puskesmas Sungai Siring, (6/9) kemarin dengan didampingi Sekda H Zulfakar Noor serta beberapa pejabat lainnya.
Syaharie menjelaskan visinya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mendorong puskesmas yang ada agar mengoptimalkan layanan yang diberikan sehingga sesuai dengan konsep yang tengah dibangunnya, yaitu pelayanan kesehatan penyangga.
Dijelaskannya, konsep pelayanan kesehatan penyangga ini agar warga yang tempat tinggalnya jauh dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I. A. Moeis tetap dapat menikmati pelayanan kesehatan yang maksimal.
“Selama ini meskipun Rawat Inap kelas tiga di RSUD I. A. Moeis gratis, tetapi karena jarak tidak semua warga dapat mengakses RSUD tersebut karena letak tempat tinggal mereka yang jauh, oleh karena itu Pemkot mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas sehingga kebutuhan layanan kesehatan warga dapat lebih terjamin,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikannya, saat ini beberapa puskesmas memiliki layanan rawat inap yang sudah berjalan selama beberapa waktu, dan hal inilah yang coba dikembangkan secara optimal agar layanan rawat ini menjangkau semua masyarakat se-Kota Samarinda.
“Harapan saya, dengan adanya rawat Inap di Puskemas maka tindakan awal medis dapat dilakukan di puskesmas dan untuk penanganan yang lebih lanjut dapat di rujuk ke RSUD I. A Moeis. Jadi beban rumah sakit juga berkurang karena dapat langsung ditangani di Puskesmas,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, lanjutnya, Pemkot akan membangun sebuah Puskesmas lagi di Lok Bahu. Walikota juga meminta Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda drg Nina Endang Rahayu untuk menginventarisir berbagai kebutuhan untuk menunjang konsep pelayanan kesehatan penyangga.
Demikian terungkap saat Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengunjungi tujuh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar dari wilayah Ilir hingga Utara Kota Samarinda, diantaranya Puskesmas Wonorejo, Puskesmas Makroman, Puskesmas Sidomulyo, Puskesmas Temindung, Puskesmas Remaja, Puskesmas Lempake, dan Puskesmas Sungai Siring, (6/9) kemarin dengan didampingi Sekda H Zulfakar Noor serta beberapa pejabat lainnya.
Syaharie menjelaskan visinya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mendorong puskesmas yang ada agar mengoptimalkan layanan yang diberikan sehingga sesuai dengan konsep yang tengah dibangunnya, yaitu pelayanan kesehatan penyangga.
Dijelaskannya, konsep pelayanan kesehatan penyangga ini agar warga yang tempat tinggalnya jauh dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I. A. Moeis tetap dapat menikmati pelayanan kesehatan yang maksimal.
“Selama ini meskipun Rawat Inap kelas tiga di RSUD I. A. Moeis gratis, tetapi karena jarak tidak semua warga dapat mengakses RSUD tersebut karena letak tempat tinggal mereka yang jauh, oleh karena itu Pemkot mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas sehingga kebutuhan layanan kesehatan warga dapat lebih terjamin,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikannya, saat ini beberapa puskesmas memiliki layanan rawat inap yang sudah berjalan selama beberapa waktu, dan hal inilah yang coba dikembangkan secara optimal agar layanan rawat ini menjangkau semua masyarakat se-Kota Samarinda.
“Harapan saya, dengan adanya rawat Inap di Puskemas maka tindakan awal medis dapat dilakukan di puskesmas dan untuk penanganan yang lebih lanjut dapat di rujuk ke RSUD I. A Moeis. Jadi beban rumah sakit juga berkurang karena dapat langsung ditangani di Puskesmas,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, lanjutnya, Pemkot akan membangun sebuah Puskesmas lagi di Lok Bahu. Walikota juga meminta Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda drg Nina Endang Rahayu untuk menginventarisir berbagai kebutuhan untuk menunjang konsep pelayanan kesehatan penyangga.
