Bagaimana menanamkan brand image bagi wisatawan ketika berkunjung ke kota Tepian ini tidaklah mudah. Kuncinya bagaimana mengaplikasikan Sapta Pesona dan menanamkan Sadar Wisata bagi semua pihak terkait.
“Jangan sampai wisatawan ketika mengunjungi salah satu objek wisata kita, malah memencet hidung, atau malah memalingkan pandangan. Makanya, kita di kampung tenun Samarinda yang dipilih ibu Wapres sebagai tujuan wisata nasional terus dilakukan pembenahan termasuk membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah, selain mendukung bahan baku juga agar limbah tidak dibuang sembarang yang menyebabkan bau,” ungkap ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Samarinda Hj Puji Syaharie Jaang ketika menjadi narasumber pada Sosialisasi Sadar Wisata dan Sapta Pesona garapan Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Samarinda di area objek wisata air terjun Tanah Merah Lempake, Kamis (6/9).
Tak hanya itu, lanjut isteri walikota ini, bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia juga hal penting. “Tentunya bagaimana bisa memberikan kesan pertama yang tidak terlupakan, dan bisa membuat orang atau wisatawan itu kembali lagi. Termasuk souvenir pun harus berkualitas. Apalagi kalau bandara jadi, objek wisata air terjun, Pampang dan kebun raya akan menjadi pintu gerbang,” tandasnya.
Sementara narasumber lainnya dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim Ubadin menekankan soal keterpaduan dan keterlibatan semua sektoral dalam membangun kebudayaan dan pariwisata di kota Samarinda, bukan semata tanggung jawab Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saja.
“Ada 22 SKPD terkait yang wajib mendukung pembangunan pariwisata dan kebudayaan sesuai Inpres no 16 tahun 2005 tentang kebijakan pembangunan kebudayaan dan pariwisata,” tandasnya.
Sebelumnya, Asisten III H Ridwan Tasa yang mewakili walikota ketika membuka kegiatan menyebutkan pada program visit Indonesia year 1991, program Sapta Pesona telah dikampanyekan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab segenap lapisan masyarakat, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat luas untuk mampu bertindak dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kadisparbudkominfo Samarinda HM Faisal menyebutkan sosialisasi ini akan terus dilakukan di objek-objek wisata.“Sadar wisata dan sapta pesona perlu dipelihara dalam kehidupan sehari hari,” ungkap Faisal yang juga menjadi moderator saat sosialisasi.
Sosialisasi ini sendiri diikuti 20 orang dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Air Terjun Tanah Merah, 20 orang dari Pokdarwis Pampang dan 18 orang dari Pokdarwis Samarinda Sebrang, duta wisata, pengelola obyek wisata, staf kantor Disparbudkominfo dan undangan dari SKPD di lingkungan Pemkot.
“Jangan sampai wisatawan ketika mengunjungi salah satu objek wisata kita, malah memencet hidung, atau malah memalingkan pandangan. Makanya, kita di kampung tenun Samarinda yang dipilih ibu Wapres sebagai tujuan wisata nasional terus dilakukan pembenahan termasuk membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah, selain mendukung bahan baku juga agar limbah tidak dibuang sembarang yang menyebabkan bau,” ungkap ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Samarinda Hj Puji Syaharie Jaang ketika menjadi narasumber pada Sosialisasi Sadar Wisata dan Sapta Pesona garapan Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Samarinda di area objek wisata air terjun Tanah Merah Lempake, Kamis (6/9).
Tak hanya itu, lanjut isteri walikota ini, bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia juga hal penting. “Tentunya bagaimana bisa memberikan kesan pertama yang tidak terlupakan, dan bisa membuat orang atau wisatawan itu kembali lagi. Termasuk souvenir pun harus berkualitas. Apalagi kalau bandara jadi, objek wisata air terjun, Pampang dan kebun raya akan menjadi pintu gerbang,” tandasnya.
Sementara narasumber lainnya dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim Ubadin menekankan soal keterpaduan dan keterlibatan semua sektoral dalam membangun kebudayaan dan pariwisata di kota Samarinda, bukan semata tanggung jawab Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saja.
“Ada 22 SKPD terkait yang wajib mendukung pembangunan pariwisata dan kebudayaan sesuai Inpres no 16 tahun 2005 tentang kebijakan pembangunan kebudayaan dan pariwisata,” tandasnya.
Sebelumnya, Asisten III H Ridwan Tasa yang mewakili walikota ketika membuka kegiatan menyebutkan pada program visit Indonesia year 1991, program Sapta Pesona telah dikampanyekan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab segenap lapisan masyarakat, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat luas untuk mampu bertindak dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kadisparbudkominfo Samarinda HM Faisal menyebutkan sosialisasi ini akan terus dilakukan di objek-objek wisata.“Sadar wisata dan sapta pesona perlu dipelihara dalam kehidupan sehari hari,” ungkap Faisal yang juga menjadi moderator saat sosialisasi.
Sosialisasi ini sendiri diikuti 20 orang dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Air Terjun Tanah Merah, 20 orang dari Pokdarwis Pampang dan 18 orang dari Pokdarwis Samarinda Sebrang, duta wisata, pengelola obyek wisata, staf kantor Disparbudkominfo dan undangan dari SKPD di lingkungan Pemkot.
