Sebanyak
60 karya yang diikutkan pada lomba desain motif khas Samarinda, kini
sudah mulai masuk tahap penilaian oleh tim juri yang terdiri dari
beberapa unsur, dan rencananya minggu pertama September akan diumumkan 6
besar.
“Hari
ini, rapat pertama penilaian lomba, dan tim akan terus bekerja
menyeleksi desain yang terbaik dan tentunya yang bisa menggambarkan
Samarinda. Rencananya minggu pertama September akan diumumkan nominasi 6
besar,” ungkap kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo
Samarinda HM Faisal saat rapat penilaian motif di kantornya, Kamis
(30/8).
Nominasi
6 besar tadi desainya harus diwujudkan dalam bentuk kain batik katun
ukuran 250 x 110 cm, dengan tempo 2 bulan untuk mengaplikasikannya,
barulah diumumkan pemenangnya bersamaan gelaran Festival Mahakam.
Tim
juri sendiri terdiri dari kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan
Kominfo Samarinda HM Faisal, ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah
(Dekranasda) Samarinda Puji Setyowati, Syafril Teha Noer (Budayawan) ,
Hamdani (Seniman), Rina A Barito (DPRD dan dunia fashion), Awang Khalik
(akademisi dosen Fakultas Ilmu Budaya Unmul dan Yuswar (Pelopor batik
Kaltim/Mitaka).
Dikatakan
Faisal, lomba motif batik yang telah dimulai Juni lalu dan bekerjasama
dengan Komunitas Remaja Batik Indonesia Korwil Samarinda dengan tujuan
mencari ciri corak batik Samarinda ini cukup menarik minat peserta se
tanah air.
“Tak
hanya didominasi dari Kaltim, peserta dari Jakarta, Bekasi, Yogyakarta,
Jawa Tengah, Surabaya, dan Medan juga ada. Bahkan diluar Kaltim yang
paling mendominasi dari Jawa Tengah. Tiap peserta ada yang mengirim dua
motif bahkan ada yang tiga. Di sinilah peran tim juri yang dari beberapa
unsur ini untuk menentukan yang terbaik sehingga kita Samarinda
memiliki batik sendiri yang bisa dibanggakan dan sebagai brand imej.
Jadi bukan hanya sarung Samarindanya aja yang tersohor,” tandas Faisal.
Karya
terbaik sebut Faisal akan mendapat hadiah piala walikota Samarinda dan
dana pembinaan Rp 15 juta. Sedangkan lima karya terbaik lainnya
masing-masing mendapatkan piala dan dana Rp 2 juta.
“Hadiah Rp 15 juta ini sudah termasuk pembelian hak untuk diperbanyak,” tegas Faisal.
Nanti, tambah Faisal lagi, pada saat HUT Samarinda motif khas Samarinda ini sudah bisa diperagakan.
“Saat
ultah kota nanti sudah ada pakain resmi khas Samarinda, yang dipakai
pejabat Pemkot dan anggota DPRD. Untuk membuat bajunya, anggarannya
sudah disetujui Pak wali sebagai kepedulian beliau yang luar biasa
terhadap kebudayaan,” tandas Faisal.
Jadi,
sambung Faisal lagi, pada HUT Kota tahun depan akan ada khas Samarinda
yang bisa ditonjolkan. Nanti ada tarian khas Samarinda yang saat ini
sedang digali, lagu Mars Samarinda, dan display fashion batik
Samarinda.(Tim SKDI)