. Pasien ISPA Bisa Gunakan Jamkesda - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Kamis, 17 Mei 2012

Pasien ISPA Bisa Gunakan Jamkesda

Hasil rekapitulasi sampai April 2012 dari laporan bulanan tentang penyakit di puskesmas yang terbanyak diderita peserta Jamkesda adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Karena itu, tak dapat dipungkiri dari data survei kesehatan, ISPA selalu menempati angka tertinggi diantara jenis penyakit.

ISPA suatu keadaan dimana penyakit berhasil menyerang alat
pernapasan, mulai hidung sampai ke paru-paru dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Penyebab ISPA terdiri lebih dari 300 bakteri, virus dan riketsia.
Karena itu masyarakat perlu mengetahui gejala ISPA antara lain, pilek, batuk, kesulitan bernafas, sakit tenggorokan, demam dan sakit kepala. Salah satu bahaya atau akibat terburuk adalah kematian, terutama pada bayi dan anak. Karena menurut penelitian, 22,1 persen angka kematian bayi di Indonesia adalah akibat ISPA. Sedangkan kematian anak hampir 40 persen penyebabnya adalah ISPA.
Untuk diketahui, ISPA memiliki bagian-bagian diantaranya ISPA bagian atas yang mengenai saluran napas sebelum laring (mulut tenggorokan). Misalnya salesma,  faringitis akut, tonsilitis dan rhinitis. Adapula ISPA bagian bawah yang mengenai saluran napas bagian bawah dari laring sampai paru-paru.
Sedangkan ISPA pada bayi dan anak-anak bisa dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya ISPA ringan, bila timbul  batuk, namun tidak mengganggu tidur. ISPA sedang, biasanya dahak kental, ingus kental, panas tinggi (38 derajat) dan sakit saat menelan. Sedangkan ISPA berat biasanya gejalanya panas tinggi disertai napas ngorok,  stridor, kadang-kadang disertai penurunan kesadaran.
Plt Kepala UPTD Jamkesda DKK Samarinda dr Ismed menjelaskan, anak-anak yang menderita ISPA perlu perawatan yang sangat konsentrasi dari orangtunya. Karena penyakit ini rentan kambuh jika sang anak kurang dari pengawasan orangtuanya. Karena itu, perlu dibiasakan untuk hidup sehat dan bersih bagi anak-anak penderita ISPA.
"Jika memang ISPA anak kambuh, bisa langsung dibawa ke puskesmas, karena Jamkesda menanggung semua kasus-kasus ISPA termasuk upaya pencegahan  dan promotifnya," ujarnya.
Dengan tingginya penderita ISPA pada peserta Jamkesda, maka hendaknya peserta benar-benar mewaspadainya. Karena ISPA dapat terjadi kapan saja. (sapos, kamis, 17 mei 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.