. Oleh-oleh Silaturahmi FKUB samarinda ke FKUB Minahasa Utara (Bag. I) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Jumat, 04 Oktober 2013

Oleh-oleh Silaturahmi FKUB samarinda ke FKUB Minahasa Utara (Bag. I)



***Manado dan Samarinda Memiliki Kesamaan Dalam Keharmonisan

Dilatarbelakangi memiliki kesamaan dari segi keragaman suku dan Agama, Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail akhir September lalu memimpin rombongan Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB) Kota Samarinda berkunjung ke Kota Manado, Sulawesi Utara. Disambut langsung Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) , S. H. Sarundajang, selama dua jam, Wawali melakukan dialog didepan para pejabat setempat. Nusyirwan menceritakan kenapa hingga FKUB memilih Sulut sebagai kota tempat untuk belajar, hal itu menurutnya dilatar belakangi komposisi penduduk di sulawesi utara mulai beragam, ditambah semakin banyaknya pendatang yang tidak hanya berbeda suku maupun agama, tetapi kata dia Sulut tetap mampu mempertahankan kondusifitas antar warga masyarakat sehingga iklim membangun dan berusaha di wilayah ini semakin membaik.” Karena itulah FKUB samarinda belajar kemari” ujar Wawali yang juga selaku Dewan Penasehat FKUB Samarinda. Dia menjelaskan antara Sulut dan Samarinda Samarinda sebenarnya memiliki kesamaan, mengingat kota Tepian yang merupakan mini Negara Indonesia juga memiliki beragam suku dan agama sehingga menjadikannya kompleks dan Heterogen.”Sama juga seperti Sulut tidak hanya mayoritas suku minahasa, tetapi juga menjadi tujuan pendatang dari beragam suku dan agama.”urainya. Menurut Nusyirwan beberapa hal tercermin pada masyarakat di Sulawesi Utara diantaranya sangat ramah kepada pendatang dan mengutamakan musyawarah untuk penyelesaian ragam persoalan melalui kegiatan pertemuan-pertemuan ibadah maupun melalui rapat di tingkat RT dan kelurahan. Halitu yang membuat kondisi iklim yang kondusif dan semangat persatuan di kalangan masyarakat hingga akhirnya jalannya roda pemerintahan dan pembangunan bisa berlangsung baik.” Lekatnya rasa persatuan ini menjadi cerminan penting masyarakat Sulawesi Utara sehingga hal tersebut penting untuk kita adopsi secara langsung karena kita melihat peran pemimpin umat beragama dalam penyelesaian potensi konflik sangat jelas,”sebutnya. Sementara, Gubernur Sulawesi Utara , S. H. Sarundajang menguraikan bahwa keunggulan manusia dibandingkan hewan adalah memiliki akal pikiran. Sehingga dengan menggunakan akal pikiran yang jernih, seharusnya manusia lebih mampu untuk mejaga persatuan dan kesatuan tanpa memandang perbedaan. “memiliki agama adalah sebuah keindahan yang harus senantiasa dikerjakan dengan taat. Karena itu, jangan terlalu plural. Karena terlalu plural akan melunturkan iman. Kalau iman sudah luntur, maka pemahaman keagamaan akan setengah-setengah dan berujung pada pengistimewaan diri sendiri. Ini jelas yang harus di hindari untuk menggiring suasana diantara warga masyarakat tetap aman dan tertib tanpa perlu melibatkan aparat keamanan. Tetapi melalui pemimpin umat masing-masing dan tokoh masyarakat setempat”. pungkasnya (HMS4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.