"Pelayanan dan
Pendapatan Bagai Dua Sisi Uang"
SAMARINDA--Berbagai upaya
terus dilakukan dalam meningkatkan pelayanan air bersih kepada warga, baik wali
kota maupun wakil wali kota, tak terkecuali Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda
yang juga Ketua Dewan Pengawas memimpin apel pagi jajaran PDAM Tirta
Kencana Samarinda sekaligus memberikan arahan serta berhalal bihalal.
"Setelah 1 bulan kita
berpuasa, dan dengan meraih kemenangan Idul Fitri serta semangat hari
Proklamasi mari kita tingkatkan pelayanan yang otomatis di sisi lain ada
peningkatan pendapatan. Jadi bagaikan dua sisi uang yang tak bisa dipisahkan,
tapi yang utama pelayanan," ucap Zulfakar dalam arahan saat apel yang
digelar di halaman PDAM Samarinda, Rabu (14/8) kemarin.
Zulfakar yang juga lulusan
program Pasca sarjana IHE DELFT Belanda ini mengutarakan cakupan pelayanan
berkisar 74,6 persen, jadi mesti harus ditingkatkan. "Minimal bisa
mendekati target MDGs (Milennium Development Goals) perkotaan, berkisar 80
persen," ucap ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (KBBKT)
Samarinda ini.
Tentunya lanjut Sekkot ini
mengacu pula terhadap dukungan kapasitas produksi air yang tersebar dan
bervariasi kapasitasnya, ada yang 12,5 liter/detik, 20 liter/detik, 100
liter/detik, 200 liter/detik, 360 liter/deti hingga 600 liter/detik dengan
jumlah 12 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Samarinda yang total kapasitas
produksinya 2.295 liter/detik.
"Cukup banyak jika
melihat kebutuhan warga dengan didukung kapasitas produksi terpasang 2.295
liter/detik. Tentunya ini memerlukan kekompakan dalam memanfaatkan keberadaan
dukungan kapasitas produk terpasang yang mencapai 2 ribu lebih," imbuhnya.
Ditegaskan Zulfakar, tidak
ada satu pun di seluruh jajaran PDAM ini yang tidak berfungsi dan yang lebih
menonjol. "Semuanya berfungsi. Jangan mengklaim saya jabatan rendah, tapi
lebih pintar, saya jabatan tinggi lebih berkuasa. Ini ada yang mengaturnya
dalam suatu sistem organisasi, tentunya juga harus koordinasi dan sinkronisasi
dilakukan. Otomatis kinerja meningkat. Semua struktur organisasi bagus,
otomatis meningkat pendapatan. Silahkan berlomba-lomba dalam kebagusan,"
tandasnya.
Namun ia berpesan dalam
menjaga kekompakan, janganlan mencari-cari kesalahan orang lain untuk
menjatuhkannya.
Zulfakar juga menekankan
soal kebocoran air, baik yang secara teknis maupun non teknis. Menurutnya upaya
penurunan tingkat kebocoran air merupakan salah satu dari skala prioritas yang
secara bertahap dapat diturunkan ke tingkat optimal atau ketentuan nasional
yaitu sebesar 20 persen dari total produksi.
"Saya selaku ketua
Dewan Pengawas, meskipun jarang ke sini, koordinasi dan sinkronisasi tetap
jalan. Tujuan semata-mata untuk meningkatkan pelayanan," tandasnya.
Zulfakar juga berpesan
dalam melaksanakan tugas masing-masing supaya terus berimprovisasi dan
berinovasi. "Tentunya sekarang ini bukan lagi era manual, jika memang
dimudahkan dengan sistem komputerisasi, ya diaplikasikan dan bisa pula
menggunakan internet maupun sistem online. Setidaknya bisa meminimalkan
kesalahan dan mendukung pekerjaan," tandasnya.
Direktur PDAM Samarinda
Alimuddin mengharapkan arahan dari ketua Badan Pengawas PDAM tadi bisa
memotivasi jajarannya dan membakar semangat dalam berkarya lebih maksimal lagi
demi meningkatkan pelayanan.
"Karena seperti kita
ketahui, tidak sedikit pula permasalahan di lapangan yang kita hadapi, terlebih
lagi warga di Samarinda tidak sedikit, hampir 1 juta. Mudahan motivasi dari Pak
Sekda tadi bisa melecut semangat jajaran kami dalam mencapai target-target kita
demi meningkatkan pelayanan," tutur Alimudin.(hms2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar