**Sudah berupa Draf, Tinggal Kajian
Akademisi
SAMARINDA--Pemerintah Kota Samarinda
beberapa tahun ini sedang menyiapkan Perda Wajib Baca Al Quran bagi anak
sekolah guna membentuk dasar keimanan bagi generasi penerus bangsa dalam
menghadapi pengaruh negatif lingkungan dan tetap terbangun akhlaknya.
"Investasi SDM tidak sehari dua
hari, kalau memperbaiki jalan rusak sebentar aja. Jika anak sudah memahami
bacaan Al quran diyakini mereka akan memiliki pembekalan keimanan sehingga
diharapkan bisa menangkal pengaruh negatif lingkungan," ucap Wali Kota
Samarinda H Syaharie Jaang dalam rangkaian Safari Ramadan di Loa Janan Ilir,
Harapan Baru, Jumat (19/7).
Wali Kota mengatakan saat ini Perda
itu sudah berupa draf di DPRD Samarinda.
Menurutnya Perda ini penting guna
membentuk mental dan akidah peserta didik agar bisa lebih berdaya guna bagi
diri sendiri, keluarga dan lingkungannya.
Karena itu, pendidikan yang
berhubungan dengan penanaman atau pembentukan dasar keimanan (aqidah),
pelaksanaan ibadah merupakan tanggung jawab orang tua, guru dan pemerintah.
Pemerintah, katanya, memiliki andil
besar dalam mendidik, karena pendidikan merupakan hak rakyat yang harus
dipenuhi.
"Untuk itu pemerintah perlu
menyediakan sarana dan prasarana pendidikan," katanya sedangkan orang tua
berkewajiban menjaga, mendidik, memelihara, serta membimbing dan mengarahkan
dengan sungguh-sungguh tingkah laku anak sesuai amanah agama.
Sedangkan guru, sebagai pendidik di
sekolah dan perlu menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya.
"Sejalan dengan Perda ini, kita
pun sudah lama menyelenggarakan MTQ Pelajar," tandasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua
DPRD Samarinda H Jaffar Abdul Gaffar yang hadir di kesempatan Safari Ramadan
membenarkan perda tersebut.
"Tahun 2012 draf Perdanya sudah
kita bahas. Sekarang tinggal menunggu kajian akademisi dari Unmul dan
Universitas Widya Gama Mahakam," ucap Jaffar.
Menurutnya, ketika Perda telah
disyahkan maka nantinya pemerintah mewajibkan bisa baca Al Quran di
sekolah-sekolah.
"Ini penting agar generasi
penerus sejak dini tidak terpengaruh oleh budaya asing yang belum tentu positif
bagi perkembangan umat dan anak muda," tegasnya.
Rangkaian Safari Ramadan Pemkot
Samarinda lalu diawali dengan buka bersama di kantor Kecamatan Loa Janan Ilir,
kemudian dilanjutkan shalat Tarawih di masjid Jami' Assallam dan ceramah
disampaikan KH Djunaidi Maksum.(hms2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar