***Warga Pulau Atas Dapat Pelayanan KB Grtais
SAMARINDA-Menjelang puncak hari Gerak PKK ke 41 dan Bulan Bhakti Gotong Royong
Masyarakat (BBGRM)10 di kota Samarinda yang jatuh pada tanggal 13 Juni nanti,
beragam acara sosial dilakukan. Selasa (11/06) kemarin giliran pemerikasaan KB
gratis dilakukan di kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan.
Sebanyak 225 warga Pulau Atas yang pagi itu terdiri
dari ibu rumah tangga antusias memanfaatkan pemeriksaan KB Gratis yang
merupakan kerjasama antara pihak Kecamatan dan Kelurahan, PKK Samarinda, Dinas
Kesehatan serta KBKN Provinsi Kaltim.
”Kalau tahun kemarin pemeriksaan KB ini diikuti
sebanyak 170 warga di kelurahan Makroman, tentunya tahun ini lebih meningkat
lagi,” kata Camat Sambutan Siti Nurhasanah dalam arahannya.
Hal itu lanjutnya selain memang meringankan beban
masayarakat dalam hal pelayanan kesehatan, juga peran warga dalam memeriahkan
momentum rangkaian hari jadi gerak PKK.
”Karena selain Pemeriksaan KB Gratis hari ini,
sebelumnya kita juga sudah memeriahkan dengan lomba posyandu dan Balita sehat
se Kecamatan Sambutan,” urainya.
Melihat tingginya peran serta masyarakat tadi, maka
sambung Siti, kedepan pihak kecamatan akan memberikan bantuan berupa makanan
tambahan bagi setiap posyandu. Hal ini dimaksudnya untuk memotivasi para kader
posyandu untuk lebih aktif dalam memeriksakan kesehatan bayinya.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua Tim Pengerak PKK
Samarinda Hj Puji Setyowati didampingi Wakil Ketua TP PKK Hj Sri Lestari serta
Kepala KBKN Provinsi Kaltim Jufri Yasin.
Sementara, Wakil Walikota Samarinda H Nusyirwan
Ismail mengatakan program KB sendiri dibangun untuk menciptakan keluarga kecil
yang berkualitas. Sehingga dia menyebutkan program KB tidak perlu lagi
dipertentangkan dari sisi budaya maupun agama.
”Karena memang program ini sangat baik dan banyak
manfaat,” jelas Wawali.
Jadi memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat
sehingga secara tidak langsung bisa membantu Pemerintah dalam mengatur jumlah
penduduk.
”Bahkan di negara maju seperti Cina mengatur
warganya hanya boleh memiliki anak satu, kalau lebih dari itu maka warga disana
harus membayar denda sesuai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
setempat,” sebut Nusyirwan mencontohkan Negara tirai bambu.
Tetapi sambung dia, berbeda dengan di Indonesia,
maksud digalakkannya pemeriksaan KB itu sendiri yakni mengubah pola masyarakat
agar bisa mengatur dan merencanakan jumlah anak yang tujuannya untuk
meningkatkan kualitas kehidupan keluarga tadi.
Selain juga menjaga kesehatan ibu dengan mengatur
waktu kelahiran.”Yang terpenting saya ingatkan di sini, Samarinda masih tinggi
untuk angka kematian ibu dan gizi buruk. Untuk itu mari bersama-sama menekan
angka itu tadi dengan sering berkunjung ke posyandu dan tempat kesehatan
lainnya,” pintanya mengakhiri.HMS5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar