**Kominda Kembali Gelar Pertemuan
SAMARINDA–Mencari solusi terhadap berbagai permasalahan
yang saat ini tengah berkembang di Samarinda, Komunitas Intelejen Daerah (Kominda)
Kota Samarinda kembali menggelar pertemuan berkala di Balaikota.
Berlangsung di ruang rapat Wakil Walikota, Kamis (7/3)
dipimpin langsung wakil wali kota Samarinda H Nusyirwan Ismail dihadiri unsur
Kepolisian, Kodim, Kejari, Perbankan, MUI, Bea Cukai, Imigrasi, dan SKPD di lingkungan
Pemkot Samarinda.
”Lintas informasi ini sangat bernilai karena pada prinsipnya
pemerintah kota tidak ingin terjadi kebutuan dalam semua persoalan, semua akan
ditindaklanjuti dan dicarikan pemecahan serta solusi,” tutur Nusyirwan membuka
pembicaraan.
Selanjutnya ia lebih banyak meminta masukan dari semua
peserta pertemuan, dimana dari hasil penyampaian terkuak beberapa isu yang
memang saat ini tengah santer terjadi di wilayah Kota Samarinda.
Dari Kejari misalnya, sehubungan dengan akan
dilaksanakannya Pemilu 2014 maka sebagai upaya antisifasi perlu ada ketegasan
lagi dari pihak penyelenggara terkait aturan sosialiasi partai.
Berkaitan masalah Curanmor yang juga marak, Kejari
menyebut lebih dipicu pada faktor kemudahan dalam transaksi jual beli atau
penggandaian yang dilakukan oleh warga Kota Samarinda tanpa mau memperhatikan
asal usul barang.
Kemudian persoalan banyaknya pekerja tambang yang
dirumahkan saat ini menurut peserta dari unsur Kodim juga perlu menjadi
perhatian karena tidak mustahil hal ini memiliki andil terhadap kasus
perampokan yang saat ini juga banyak terjadi.
Tidak terkecuali persoalan peredaran uang palsu,
berdasarkan keterangan dari pihak BI Propinsi Kaltim sepanjang tahun 2012 lalu
tercatat sejumlah Rp.23.350.000,- uang palsu pecahan mulai 100 ribu hingga 20
ribu yang ditemukan beredar di Samarinda, dan hingga 2013 ini peredaran uang
palsu pun sudah kembali mereka temukan.
Dan yang tidak kalah penting menjadi materi bahasan
pertemuan kali ini adalah masalah narkoba. ”Karena sebagaimana kita ketahui
narkoba ini sekarang sudah menyentuh semua lini provinsi dan lini masyarakat,
tidak pandang yang berpendidikan ataupun ekonomi lemah,” sebut Nusyirwan.
Ia menambahkan masalah narkoba ini berkaitan erat dengan
masalah keimanan, untuk itu perlu penguatan dari keluarga dan dukungan peran
ulama, selain tentu saja kerja keras semua pihak berwenang. (Hms3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar