. Usai Subuhan, Wawali Sidak Penggilingan Daging - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Kamis, 14 Februari 2013

Usai Subuhan, Wawali Sidak Penggilingan Daging



SAMARINDA—Memberikan jaminan kepastian terhadap konsumsi bakso yang banyak dijual di masyarakat, wakil wali kota Samarinda H Nusyirwan Ismail melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke penggilingan daging sapi di Pasar Segiri. Agar tidak kecolongan, wawali memilih waktu seusai shalat subuh yang dilakukan berjamaah di masjid Al Khair Jl Dr Soetomo, kemudian berjalan kaki sekitar 400 meter menuju penggilingan, Rabu (13/2).
Dengan masih mengenakan pakaian muslim dan berkopiah, wawali yang hanya bersandal kemudian menggulung sedikit celana panjangnya dan dengan leluasa masuk ke pasar bersama tim yang terdiri Plt Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya dan petugas laboratorium Disnak Kaltim, kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Syamsul Bachri, kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Robby Hartono dan kepala Satpol PP Ruskan.
Sesampai di penggilingan, Nusyirwan langsung berdialog dengan penggiling maupun konsumen. Tak hanya itu, wawali pun ikut memegang daging yang telah digiling, kemudian oleh tim langsung mengambil sampel untuk diuji di laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner ( Kesmavet) Dinas Peternakan Kaltim.
“Hari ini kita sidak di penggilingan daging sapi untuk bakso, dengan mengambil sampel kemudian diperiksa di laboratorium Kesmavet Disnak Kaltim. Kurang lebih 3 hari, sampel ini bisa diperoleh hasil ujinya,” ucap Nusyirwan yang juga menyempatkan meninjau los penjual daging yang menjadi langganan pedagang.
Pengampilan sampel ini menurut Nusyirwan untuk meyakinkan di masyarakat tentang kualitas penggilingan bakso. “Karena ini belum ada hasil, maka kami berharap hasilnya negatif tidak terkontaminasi dengan daging babi atau celeng. Jika sampai terkontaminasi, sangat disayangkan sebab bisa mengganggu penjualan yang lain. Pagi ini, kita belum bisa menjustifikasi, sebab hasil sampel 3 hari lagi yang menentukan,” tuturnya.
Sidak kemarin, lanjut Nusyirwan juga membuktikan pemerintah terus bergerak mengawasi barang beredar, termasuk makanan yang diawasi secara berkala sesuai aturan berlaku dengan pola uji petik yang tidak beraturan dan insidentil.
“Tujuan lainnya, dari kegiatan ini kita ingin membina mereka pedagang bakso maupun penggilingan, pembinaannya sampai ke label halal. Kita juga tidak melarang bagi mereka yang memproses khusus daging babi, karena memang daging babi ada konsumen. Tapi tidak boleh dicampur adukan, yang babi boleh berproses, yang sapi harus jujur tanpa mencampur atau dioplos,” tegasnya.
Menurutnya kecenderungan mencampur ini karena adanya disparitas harga, sama halnya jika terjadi kesenjangan harga BBM subsidi dengan non subsidi yang jauh selisihnya.
“Saya juga sependapat dengan apa yang disampaikan salah satu pedagang di los daging sapi, bahwa tingginya harga sapi diantaranya disebabkan pasokan yang selalu minim. Jika program gubernur Swasembada Sapi sukses, kita bisa menekan harga jual sapi yang kata Pak Samsuni tadi dipermainkan di level atas pemasok daging. Ini juga bisa menjadi solusi daging sapi yang dioplos daging babi atau celeng,” tegasnya.
Terkait pedagang yang tidak jujur, Nusyirwan mengungkap pula ada terjadi di Palaran yang sedang diselidiki kepolisian. “Kemarin Dinas Peternakan Kota diminta untuk menjadi staf ahli dalam penyelidikan karena tertangkap tangan yang terindikasi kearah pencampuran. Tapi ini masih di ranah polisi dan biar berjalan dengan sendiri,” tegasnya. Namun, katanya jika hasil kemaren ada yang positif, maka akan dilakukan pembinaan dengan mengumpulkan pedagang di pasar ini, kemudian diberikan penyuluhan.
“Mudah-mudahan mereka bisa berdagang fair. Mana yang babi, dikasih label babi, yang sapi dikasih halal. Ini adalah proses pembinaan. Sampel hari ini bisa untuk menjadi keterwakilan dan meyakinkan karena kita lakukan dadakan, tanpa memberi tahu Dinas Pasar,” pungkasnya.(hms2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.