. Sisiri SKM, 2 Kali Mogok Karena Sampah - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Jumat, 22 Februari 2013

Sisiri SKM, 2 Kali Mogok Karena Sampah



SAMARINDA—Sebelum dilakukan program normalisasi sungai Karang Mumus (SKM) dengan dilakukan pengerukan, wali kota Samarinda H Syaharie Jaang, Sekkot H Zulfakar Noor, serta jajaran di Dinas Bina Marga dan Pengairan Samarinda dan Dinas PU Kaltim melakukan penyisiran di sepanjang SKM yang akan dikeruk, Rabu (20/2).
Dengan menggunakan 2 armada perahu karet dan 3 ces, rombongan wali kota memulai dari Jembatan 1 Jl P Suriansyah. Belum jauh menyisiri sungai, kipas mesin speed perahu karet yang ditumpangi wali kota mogok karena terkena kayu. Tak jauh berjalan lagi, tepatnya masih di sekitarnya jembatan 2, sampah atau bekas karung bawang merah melilit kipas mesin.
Wali kota dan sekda finish di Gg Nibung karena akan menghadiri acara kunjungan Kapolda Kaltim, namun penyisiran tetap dilanjutkan hingga Benanga dibawah komando kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Samarinda H Akhmad Maulana.
“Tidak hanya di jalan darat aja kita macet, di sini juga bisa macet. Pertama kita sempat 2 kali mogok kipas perahu kita kena sampah, dan tadi perahu kita stop karena ada aktifitas pengangkutan pasir dari kapal-kapal ke penumpukan pasir dengan menutup selebaran sungai,” ucap Syaharie.
Syaharie kecewa dengan perilaku warga yang seenaknya membuang sampah-sampah dapur rumah tangga yang tinggal melempar ke sungai. Belum lagi yang berada di daerah pasar Segiri.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan normalisasi dari Dinas PU Kaltim, dengan pengerukan dari Gg Nibung hingga jembatan Arif Rahman Hakim dan kawasan Unmul,” imbuhnya.
Maulana juga menambahkan normalisasi memang harus dilakukan, bahkan di segmen Griya Mukti hingga Benanga. “Kita tadi rencana mau ke Benanga, tapi karena ada encek gondok dan rumput kumpai (rumput-rumput sungai) yang nyangkut di salah satu jembatan kurang lebih 3 km dari Benanga, sehingga kita terpaksa berbalik arah karena tidak bisa dilewati,” beber Maulana. Panjang Sungai Karang Mumus ini dari jembatan 1 sampai Benanga sekitar 3 km.
Tak hanya itu, lanjutnya, berdasarkan penyisirannya, ditemukan ada aktifitas pembangunan  3 rumah di bantaran sungai, yang seharusnya tidak boleh. “Supaya terus tidak bertambah, kita akan menurunkan tim menyisiri SKM untuk mengawasi bantaran ini. Jika kita menemukan pembangunan, selanjutnya dikoordinasikan dengan SKPD terkait untuk menindaklanjuti,” pungkas Maulana.(hms2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.