***Walikota
Lantik Pejabat Hasil Lelang
SAMARINDA-- “Pelantikan hari ini terasa berbeda
dengan pelantikan sebelumnya karena beberapa pejabat yang dilantik telah
melalui mekanisme fit dan propper test yang dilakukan dalam seleksi terbuka
untuk mengisi jabatatan struktural di lingkungan Pemkot Samarinda.” demikian
walikota Samarinda, Syaharie Jaang ketika menyampaikan sambutannya usai
melantik 28 pejabat struktural esselon II, III, dan IV, kemarin (22/2).
Beberapa
pejabat eselon II mengalami pergeseran, seperti Kepala Dinas Pemuda dan
Olahraga yang sebelumnya dijabat M Yamin sekarang dijabat Makmun Andi Nuhung
yang sebelumnya Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial.
Kepala
Dinas Perhubungan yang sebelumnya dijabat Hermanto sekarang dijabat Abdullah
yang sebelumnya staf ahli Staf Ahli bidang Ekonomi dan Keuangan, dll.
Kepala
Badan Penanaman Modal yang lowong akhirnya diisi Tejo Sutarnoto yang sebelumnya
merupakan Kepala Bagian Organisasi melalui proses seleksi terbuka.
Sebagaimana
diketahui, Pemkot berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN)
Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Standar Penyusunan Kompetensi Jabatan dan
Surat Edaran Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
RI Nomor 16 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Struktural Yang
Lowong Secara Terbuka Di Lingkungan Instansi Pemerintah maka beberapa waktu
lalu, melaksanakan amanat tersebut dengan membuka 17 formasi namun hanya 13
yang terisi karena 1 jabatan tidak ada pelamarnya dan 3 jabatan lainnya belum
terisi karena pelamar yang ada tidak mencukupi standar minimum Pusat Kajian dan
Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Lembaga Administrasi Negara (PKP2 AIII LAN).
“Ini
terobosan pertama di Kaltim. Kita ingin mewujudkan Pemerintahan yang bersih
jangan hanya slogan, tapi harus nyata. Hari ini Kota Samarinda jadi pelopor di
Kaltim, bahkan mungkin Indonesia untuk seleksi terbuka mengisi jabatan
struktural. Tentu ini menjadi langkah yang baik dan harus didukung,” paparnya.
Hal lain
yang menarik dalam pelantikan tersebut untuk pertama kalinya lurah dilantik
dengan menggunakan pakaian dinas upacara kebesaran.
“Ini
merupakan seragam kebanggaan yang hanya dimilki Lurah, camat dan walikota.
Sehingga menimbulkan rasa bangga dan tanggung jawab yang melekat pada tiap
atribut yang digunakan,” jelasnya.
Jaang
menegaskan, mekanisme promosi, dan mutasi pegawai merupakan hal wajar untuk dinamisasi
organisasi. Hal ini hasil evaluasi yang dilakukannya untuk menempatkan pegawai
yang ada sesuai kemampuan yang dimilikinya. (HMS4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar