. Pijat Berjamaah ala Ustad Wijayanto - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Senin, 11 Februari 2013

Pijat Berjamaah ala Ustad Wijayanto


**Semua derajat sama, wali kota pun pijat sopir

SAMARINDA--Ingin semua rileks dan tidak ngantuk saat mendengar tausiyahnya, ustad Wijayanto penceramah kondang asal Yogyakarta mengawalinya dengan pijat berjamaah sambil berzikir. Ini dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Pemkot Samarinda garapan sekretariat Korpri, TP PKK Samarinda dan Dharma Wanita Persatuan Samarinda di masjid Islamic Centre, Senin (11/2). Ia menyuruh jamaah duduk menyamping dan memijat punggung orang yang di depannya sambil mengucapkan zikir, kemudian sebaliknya berbalas yang memijat giliran dipijat.
Mendapat “instruksi” tak lazim itu, jamaah di jajaran Pemkot dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah serta anggota PKK dan DWP, tidak terkecuali wali kota Syaharie Jaang, wakil wali kota Nusyirwan Ismail, Sekkot Zulfakar Noor serta para Asisten menjadi terperangah sembari menahan rasa canggung bercampur geli. Ya, merasa canggung, karena orang yang dipijat atau memijat itu senior maupun pimpinan.
Ajakan pijat memijat itu, menurut ustad, bukan tanpa alasan. Aktivitas sepele itu bisa mengakrabkan hubungan pegawai, meretas jarak atasan dengan bawahan. ''Ya, inilah hubungan humanisme atau kemanusiaan tanpa pamrih. Kita saling memijat tanpa melihat perbedaan suku, ras, agama atau partai politik juga status kepegawaian,'' ujarnya.
“Ketika mijiti ini tidak lihat sapa orangnya, begitu juga aplikasi sehari-hari Pak wali kota, ketika banjir, bantuan yang diberikan bukan melihat karena partainya pak wali kota, dan ketika ada yang teriak kebakaran, memadamkannya bukan karena melihat partai pula,” ucap Wijayanto lagi.
Sambil guyon, ia menyebut di peringatan maulid kemarin terjadi pemecahan rekor MURI, dimana wali kota memijat seorang sopir. “Saat memijat tadi, kita tidak melihat KTP. Eh ternyata wali kota memijat sopir. Ini tidak pernah terjadi, dan yang jelas semua derajat itu sama di mata Allah,serta kita melakukan kebaikan bukan melihat derajat seseorang,” tuturnya.
Selain pijat memijat, Ustad Wijayanto juga melatih konsentrasi jamaah dengan permainan menangkap jari dan mengangkat jari sesuai arahannya, dan bagi yang tidak konsentrasi, jarinya akan tertangkap.
“Nafsu bisa mengalahkan pikiran kita. Ini tergambar dari permainan tadi. Begitu juga dengan kaitannya korupsi, karena nafsunya, akhirnya bisa korupsi dengan mengalahkan pikirannya sendiri,” urainya.
Ucai permainan, ustad Wijayanto barulah menyampaikan tausiah. Dengan gayanya yang kocak, ceramah yang mestinya serius itu menjadi banyolan karena banyak disisipkan humor-humor.
Wali kota sendiri dalam sambutannya menekankan peringatan maulid ini bukan semata banyaknya dihadiri dan diperingati sebagai seremonial, tapi bagaimana bisa meneladani Rasulullah. “Kita sebagai PNS yang merupakan abdi negara dan pelayan masyarakat, dengan peringati ini, mari kita berkaca dengan diri masing-masing, apakah sudah baik melayani masyarakat dan yang dilakukan semata mengharap ridho Allah,” tuturnya.
Tampak hadir pula ketua TP PKK Samarinda Puji Setyowati Jaang, ketua DWP Samarinda Mardiana Zulfakar dan pengurus IPHI Samarinda Eko Prayitno. (hms2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.