BAZNAS Kota Samarinda selaku lembaga keuangan umat sejauh ini
berupaya mengoptimalkan penghimpunan maupun pendayagunaan dana ZIS,
salah satunya melalui rapat koordinasi bersama dengan UPZ-UPZ kecamatan,
masjid, PHRI hingga sekolah, di Balaikota Kamis (13/12).
”Tujuan dilaksanakannya rakor ini untuk lebih mengintensifkan penerimaan
dan pengeluaran, disamping sekaligus mensosialisasikan pula UU baru No23 Tahun
2011 tentang dasar pengelolaan zakat,” jelas Ketua BAZNAS Kota Samarinda H Asmuni
Ali di sela kegiatan.
Dari sisi optimalisasi penghimpunan Asmuni menjelaskan potensi dana ZIS di
Samarinda tergolong besar mengingat jumlah penduduk yang saat ini hampir
mencapai 1 juta orang terebut.
”Karena seiring pertumbuhan penduduk saat ini, sudah sedemikain
banyak pula pintu masuk dalam pengelolaan dana zakat tersebut, oleh karenanya
untuk lebih memaksimalkan dan mengefektifkan perlu dilakukan koordinasi dengan
pihak-pihak terkait,” tandas Asmuni.
Senada dengan Asmuni, Asisten III Pemkot Samarinda Ridwan Tassa menekankan
bahwa tidak hanya petugas BAZ melainkan diperlukan pula peran serta para ulama,
tokoh masyarakat dan pihak berkompeten lainnya untuk lebih mengintensifkan
pemahaman masyarakat tentang arti dan kewajiban mengeluarkan zakat bagi para
muzaqi.
Agar strategi ini dapat berhasil dengan baik Asisten III menyebut ada 3
komponen dasar yang harus dilakukan, pertama adanya data para muzaqi, kemudian
sistem manajemen yang baik serta regulasi. ”Dengan 3 dasar tersebut selain
lebih membuka peluang potensi, kepercayaan masyarakat terhadap BAZ tentu akan
semakin membaik, sehingga apa yang menjadi keinginan bahwa zakat dapat
mendorong perwujudan kesejahteraan masyarakat tentu akan dapat tercapai,”
pungkasnya.
Bersamaan dengan rakor ini diserahkan hadiah kepada para sekolah pemenang
lomba cerdas cermat tentang zakat yang telah dilakukan beberapa waktu lalu,
serta unit SKPD terbaik dalam pengelolaan dana ZIS. (Hms3).