Wakil
Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail segera menyiapkan langkah antisipasi dan
melakukan kajian teknik terhadap aktifitas proyek bandara Samarinda Baru dan
aktivitas 2 pertambangan, apakah memberikan korelasi signifikan terhadap lumpur
yang menerjang SMPN 19 Samarinda kelurahan Sei Siring KM 37 Jl Poros Samarinda
Bontang, Senin (8/10) lalu.
Hal
ini dikemukakan wawali ketika meninjau sekolah yang sudah mulai kembali berkaktifitas,
Rabu (10/10) kemarin. “Lumpur terkirim dari luapan drainase yang tidak normal.
Kalau kita tarik ke hulu, ada perubahan rona lingkungan dari proyek bandara.
Dulunya gorong-gorong di depan sekolah ini mengalirkan air ke sawah di depan
sekolah. Namun, setelah ada proyek ini, air malah berbalik arah sehingga
terjadi luapan lumpur yang menerjang sekolah,” ungkap Nusyirwan yang didampingi
kepala SMPN 19 Munir.
Dijelaskannya,
Akumulasi semua air bertumpu di drainase di depan sekolah, karena drainase belum
normal dan belum tertata baik, limpahan air menuju ke sekolah.
“Kejadian
ini bisa berulang lagi sebelum ada proses normalisasi drainase. Kita akan
koordinasi dengan propinsi, pertama berkaitan dengan dampak bandara, dan kita
akan liat sejauhmana Amdal mereka untuk bisa mengelola air supaya tidak
berdampak kepada sekolah dan masyarakat,” katanya
Nusyirwan
juga mengatakan drainase akan diperbaiki dalam waktu dekat dengan
berkooordinasi dengan propinsi, juga dengan BLH dan Dishub propinsi.
“Tentunya
kita akan mempelajari dan meminta laporan dari BLH, apakah akibat dari
aktivitas tambang yang berada di dekat sekolah PT Buana Risky Armia dan PT
Lanna Harita. Kita akan lihat kelola lingkungan mereka, kalau memang korelasi
aktifitas tambang sangat signifikan merusak maka akan dihentikan sementara atau
ditutup,” tegasnya.
Walaupun
belum dipastikan apakah akibat tambang atau tidak, Nusyirwan meminta kepedulian
perusahaan terhadap sekolah tadi.
“Saya
juga menyambut baik rencana saluran atas inisiatif perusahaan tambang. Saya
minta camat memfasilitasi masalah sosialnya. Yang utama bagaimana kita menata
dulu drainase. Biar bagaimanapun sekolah dirapikan, hujan datang ya berulang
lagi,” tandasnya.(hms2)