. Terinspirasi Membuat TPSP di Palaran - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Kamis, 25 Oktober 2012

Terinspirasi Membuat TPSP di Palaran


Samarinda Masih di Peringkat 12

Kementerian Lingkungan Hidup menilai konsep ruang terbuka hijau di Samarinda sudah mulai mengalami kemajuan. Hal itu terlihat dari penanaman pohon di trotoar jalan yang saat ini sudah tertata rapi.
Hal ini disampaikan Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup (LH) Sudirman ketika memberikan arahan mengenai pedoman pelaksanaan Program Adipura di kediaman Walikota Samarinda, Rabu (24/10) kemarin.
“Kalau saya menilai untuk konsep penataan pohon di trotoar jalan sudah mencapai nilai 85, sedangkan untuk RTH nya sendiri sudah mencakup 60-65 persen,“ lontarnya pagi itu.
Kemajuan Samarinda yang disampaikan Sudirman tadi sangat beralasan, mengingat sambung dia, dimasa kepemimpinan Walikota Waris Husaein tepatnya tahun 1994, Samarinda merupakan kota pertama yang membentuk  badan lingkungan hidup.
”Jadi secara lingkungan Samarinda sebenarnya harus terdepan. Karena selama 10 tahun saya tak pernah kesini, hari ini saya melihat  Samarinda bagus, pembangunannya luar biasa dan bersih,” ucapnya.
Kendati  demikian, ia mengakui memang masih ada ditemui kekurangan dan itu tentunya menjadi kerja keras semua unsur instansi di lingkungan Pemkot Samarinda untuk melakukan pembenahan.
Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Limbah Domestik Kementrian LH Ratna Kartika Sari mengatakan hasil pantauan dua Adipura periode 2011-2012, kota Samarinda saat ini berada di peringkat  12 untuk kategori kota Besar dari 14 kota yang dilakukan penilaian.
Ia mengingatkan titik yang menjadi sasaran-sasaran penilaian mendapat nilai dibawah angka 70 harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota.
”Seperti perkantoran, pasar dan sekolah,” celetuknya.
Khusus untuk perkantoran di Balaikota tak boleh lepas dari pantauan, dia menilai tidak seharusnya Samarinda mendapatkan nilai 69 untuk item tersebut.
”Sangat lucu kalau untuk perkantoran mendapat nilai rendah padahal para pegawai sebenarnya muda untuk diatur, lain halnya dengan pasar,” singgungnya.
Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail terinspirasi untuk menjadikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Palaran nanti yang menggunakan lahan eks tambang sebagai Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Hal ini dimaksudkan agar semua sampah yang berada di Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir tidak tertumpu lagi di Palaran.
”Caranya dengan membangun TPS Terpadu di Loajanan Ilir dan Seberang yang fungsinya sebagai pengelolaan sampah di lingkungan masyarakat.” katanya. Sehingga semua sampah masyarakat dibuang di tempat itu dan nantinya akan dikelola secara terpadu.
“Ini mencontoh TPS Terpadu di Kecamatan Sungai Kunjang, Dalam hal ini, sampah jenis organik atau bisa diurai diolah menjadi kompos.” urai Wawali. HMS5    
 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.