. Terapis Spa Perlu Bersertifikasi - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Kamis, 04 Oktober 2012

Terapis Spa Perlu Bersertifikasi



**Ketua PKK Tinjau Langsung Ujian Kompetisi

Usaha spa tidak dipungkiri menunjang geliat sektor pariwisata yang berkontribusi terhadap pendapatan daerah termasuk sebagai lapangan pekerjaan menjanjikan. Namun dibalik menjamurnya spa di kota Samarinda sebagai barometer Kaltim, pelayanan terbaik pun harus diberikan, apalagi sesuai Undang Undang No 10 tahun 2009 tentang pariwisata, usaha Spa masuk dalam salah satu produk pariwisata.
“Terapis harus memberikan servis yang terbaik, karena masyarakat sudah kritis. Kalau perlu seperti di luar negeri, sertifikat dunia usaha dan terapistnya ditempel, dimana ini akan mempengaruhi daya kunjungan. Dengan ada sertifikasi, pasti pelanggan merasa mendapat jaminan kepuasan,” ungkap ketua TP PKK Samarinda Puji Setyowati Jaang didampingi kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Samarinda M Faisal ketika meninjau uji kompetisi sertifikasi yang diadakan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Spa Kaltim di Zhafira Salon Jl Juanda no 25 A, 27 September lalu.
Untuk itu, harap Puji harus disiapkan segala sesuatunya dengan maksimal karena bisnis ini tidak akan pudar mengingat perempuan saat ini membutuhkan Spa demi mendapatkan yang terbaik, dan lowongan pekerjaan pun terbuka.
Faisal menambahkan, program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangka melaksanakan UU No tahun 2009 tadi, dimana semua unsur yang terlibat di usaha-usaha kepariwisataan diwajibkan mempunyai sertifikasi mulai tahun 2012, termasuk di dalamnya seperti chef hotel, front office, manager hotel dan lain-lain, begitu pula tenaga terapist Spa yang bekerja di hotel, salon, Spa dan lainya.
Faisal sendiri menyambut positif kegiatan hasil kerjasama Kementerian Pariwisata dan LSP yang berkoordinasi dengan Disbudparkominfo Samarinda ini, dan berharap kedepan program bantuan Kementerian Pariwisata ini bisa berkelanjutan. "Alhamdullilah, kita sudah mempunyai tenaga-tenaga ahli yang sudah bersertifikasi sebagai asselor sehingga pelatihan, bimbingan teknis dan ujian sertifikasi bisa diselenggarakan cukup di Samarinda saja," imbuh Faisal.
Assesor LSP Kaltim Noerhayati Isnawaty selaku pelaksana kegiatan mengatakan ujian yang diikuti sekitar 60-an dari SMK, salon-salon maupun pekerja mandiri sebagai upaya menjamin, dan memberikan kepastian hukum terhadap kewenangan SDM yang bekerja di Spa.
“Dengan sertifikasi ini maka dapat menampik tudingan miring tentang industri Spa. Spa selama ini dianggap sebuah hal yang negatif,” tambahnya.
Menurutnya sertifikasi profesi terapis Spa ini didasarkan pada tiga aspek, yakni keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan sikap (attitude). Sehari sebelum uji kompetisi, kita melaksanakan Bimtek di hotel Grand Violand, dan semuanya baik Bimtek maupun ujian kompetisi tidak dipungut biaya,” ujarnya.
Ditambahkannya, hingga saat ini banyak kalangan yang masih menganggap terapis spa tak perlu disertifikasi, sebab tanpa mengantongi sertifikat profesi pun tetap banyak terapis spa yang bisa bekerja.
“Seperti dikatakan Bu wali (Puji, red) sertifikasi profesi termasuk terapis spa sudah dipersyaratkan di banyak negara, dan saat ini tidak sedikit turis mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencari terapis yang bersertifikat,’’ ucapnya.
Jadi, kedepannya diharapkan Noerhayati semua terapis spa di Kaltim, khususnya di Samarinda mempunyai sertifikat yang pada akhirnya nanti menjadi syarat bisa bekerja di spa nasional maupun internasional.(hms2)
 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.