Menyambut
Hari Raya Idul Adha 1433 H yang tinggal hitungan hari lagi, Dinas Perikanan dan
Peternakan Samarinda memberikan perhatian serius terkait penyediaan hewan
kurban dan kesehatan yang masuk ke Kota Tepian.
”Setiap
sapi yang masuk melalui pelabuhan Samarinda wajib untuk melewati beberapa
fase pemeriksaan kesehatan, jika dinyatakan baik maka akan diberikan sertifikat
dari pihak berwenang,” kata Kadis Perikanan dan Peternakan Samarinda
Syamsul Bahri usai menghadiri rapat koordinasi monitoring hewan kurban di
Balaikota ,kamis (18/10) kemarin.
Ia
menyebutkan 75% lokasi penjualan yang sudah dilakukan pemeriksaan
beberapa tahap oleh pihaknya. Dari 54 lokasi yang sudah didata jelasnya,
ada 240 ekor sapi dan 87 ekor dilakukan pemeriksaan kesehatan
secara acak, hasilnya hewan yang siap dijual
tadi untuk kurban cukup umur dengan kondisi sehat atau tidak diserang penyakit.
”Kita mengharapkan masyarakat tidak
resah lagi, terhadap
kasus daging kurban yang sakit, terinfeksi penyakit berbahaya, mengingat kita
sudah melakukan beberapa fase untuk mengontrol hewan-hewan yang selayaknya
menjadi hewan Kurban,” kata Syamsul. Karena selain kesehatan hewan kurban, tempat pemotongannya yang
bersih juga perlu mendapat perhatian. Sehingga daging yang dikonsumsi
masyarakat akan lebih aman.
Terpisah, Kabag Ekonomi Pemkot
Samarinda Edy
Mariansyah mengingatkan kepada pedagang hewan kurban untuk melakukan koordinasi
dengan kelurahan untuk pendataan tempat atau lokasi agar dilakukan pemeriksaan
kesehatan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan kota Samarinda.
Hal
ini dimaksudkan agar hewan kurban yang akan dijual nanti mendapatkan stiker
dari intansi terkait sebagai bukti bahwa hewan tersebut sehat dan layak untuk
dikonsumsi masyarakat.
“Jika
hewan kurban tidak memiliki stiker tersebut maka dihimbau masyarakat agar
lebih berhati - hati untuk membelinya,” pesannya.HMS8