Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kota Samarinda terus komitmen menjaga kerukunan
antara umat beragama di kota Tepian, termasuk diantaranya dengan rutin
melaksanakan orientasi tokoh agama dan tokoh pemuda
“Umat
beragama harus selalu menjaga nilai – nilai toleransi antar pemeluk agama lain
untuk menjaga keharmonisan dan kenyamanan beribadah masing – masing keyakinan.
Perbedaan keyakinan adalah hak asasi manusia. Setiap umat beragama memang ingin
melaksanakan ibadahnya dengan tenang dan aman. Karena heterogenitas tidak bisa
dihindari, maka harmonisasi dan nilai toleransi beragama harus bisa dikelola
dengan baik,” ungkap Asisten III Ridwan Tassa ketika membuka Orientasi Tokoh Agama
dan Pemuda garapan FKUB kota Samarinda di aula Lantai III
Balaikota Samarinda, Kamis (11/10).
Ridwan
menambahkan berdasarkan analisis, perbedaan tidak selamanya mengganggu keamanan.
“Pengetahuan yang kurang mendalam terhadap ajaran agamalah yang lebih sering
menjadi pemicu bentrok antar umat beragama,” tegasnya.
Sebelumnya
Ketua FKUB Samarinda Idris Yatim mengatakan FKUB yang mendapat kucuran dana
dari Kementrian Agama Rp 25 juta per tahun tersebut akan semaksimal mungkin diberdayakan
membangun Samarinda demi kesejahteraan dan keamaan dalam beribadah menurut agamanya masing - masing.
Pertemuan
tahunan yang mengambil tema “tingkatkan toleransi, melalui pembinanaan
kerukunan umat beragama” tersebut mengundang sejumlah organisasi keagamaan dan
kepemudaan yang ada di Samarinda.(hms7)