Layaknya seorang motivator, Wakil Wali Kota Samarinda H Nusyirwan Ismail
memberikan spirit kepada 20 wirausaha yang usai mengikuti pelatihan
kewirausahaan dan menerima bantuan modal usaha masing-masing Rp 2 juta.
"Ingin sukses sebagai wirausaha, harus tampil pede dan tidak ada kamus gengsi. Di negara maju, hari libur, anak-anak mereka kadang menyambil cuci piring. Ini upaya orangtuanya membekali anaknya tidak gengsi.
Mohon
maaf, di Indonesia, sudah miskin sombong lagi. Begitu juga wirausaha,
jangan gengsi ketika melayani konsumennya. Walaupun dia bosnya, apakah
mengelap meja maupun menyiapkan bangku," ucap wawali dalam sambutannya
pada kegiatan penyerahan bantuan modal usaha dari Pemkot Samarinda
melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Samarinda di ruang rapat wawali,
Rabu (20/6)."Ingin sukses sebagai wirausaha, harus tampil pede dan tidak ada kamus gengsi. Di negara maju, hari libur, anak-anak mereka kadang menyambil cuci piring. Ini upaya orangtuanya membekali anaknya tidak gengsi.
Sebagai wirausaha, ujar Nusyirwan, agar tidak minder, apakah dia penjual sayur, usaha bengkel dan sebagainya. "Wirausaha ini pekerjaan mulia dan the real bos. Dia bos dirinya sendiri, apakah dia mau bangun jam 10 atau tidur tengah malam, semuanya tergantung dia, namun tentunya selama 24 jam dia juga memikirkan usahanya supaya bisa mencapai goal atau tujuan," jelasnya.
Bahkan, lanjutnya, wirausaha ini membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran karena mereka juga menyediakan lapangan pekerjaan. "Bukan hanya kemandirian dan kesejahteraan, tapi juga mengatasi pengangguran," ucap mantan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kaltim ini.
Makanya wirausaha supaya tidak merasa di bawah, karena pendapatan mereka saja bisa mengalahkan gaji wawali. "Gaji saya Rp 5 juta sebulan, jika dibandingkan dengan wirausaha kopi di jalan Juanda, besar pendapatan mereka, karena tiap hari uang terus berputar," kata Nusyirwan memotivasi.
Kepada wirausaha yang telah dibekali pelatihan dari 4 hingga 8 Juni atau sebanyak 40 jam pelajaran dan diberikan modal usaha itu, wawali memberikan masukan pula agar mereka bisa mencari peta potensi usaha di Kota Samarinda ini.
"Jangan hanya berkutat di kota-kota saja, bisa ke daerah pinggiran yang mana sekarang sebagai perkembangan baru kota Samarinda. Apakah di Samarinda Utara sebagai pintu gerbang dari Bontang, Kutai Timur dan juga akan ada bandara. Begitu pula di Palaran selain ada pelabuhan Peti Kemas juga jalan tol maupun stadion," ulas Nusyirwan lagi.
Sementara Kepala Disnaker DR Mugni Baharuddin mengatakan, kegiatan pelatihan hingga pemberian bantuan modal itu sebagai upaya pembentukan tenaga kerja mandiri. "Tujuan pembentukan tenaga kerja mandiri agar tumbuhnya wirausaha baru yang mandiri dan produktif, meningkatkan kesejahteraan diri sendiri dan keluarga, dan mengurangi pengangguran juga penduduk miskin," ucap Mugni.
Makanya peserta pelatihan sebanyak 20 orang ini adalah mereka yang berasal dari pencari kerja dengan mempunyai minat untuk berwirausaha. (hms2/nin)