SAMARINDA-Terobosan
terus digalakan Dinas Pendidikan demi mendukung program Hijau, Bersih Sehat
di Samarinda. Jumat (14/06) kemarin
giliran 59 sekolah se-kacamatan Sungai Kunjang menandatangani Deklarasi Sekolah
Hijau Bersih Sehat.
Diantaranya
terdiri dari 35 Sekolah Dasar (SD) dan 24 Taman Kanak-Kanak (TK). Tujuan dari
deklarasi tersebut untuk meningkatkan mutu sekolah dan praktek kehidupan ramah
lingkungan.
”Karena gerakan
deklarasi sekolah ini sejalan dengan
langkah untuk mendukung visi misi kota
Samarinda yang berwawasan lingkungan tadi,” urai Kepala UPTD Dinas Pendidikan
Kecamatan Sungai Kunjang, Erminawati dalam arahannya.
Selain program
itu juga sambung dia bersinergi dengan Pemerintah Pusat.
Menurut dia,
sekolah yang bersih sangat mendukung dalam penambahan sel otak sebesar 15
persen bagi siswa yang mengikuti aktifitas
belajar.
Untuk itu dia
meyakinkan dan bertekad untuk mendatangkan kembali penghargaan sekolah
adiwiyata yang berada di Kecamatan Sungai kunjang.
”Karena saya,
ibu Camat dan bersama kepala sekolah yang hadir hari ini sudah menyusun program
adiwiyata kedepannya. Untuk itu kami
mohon kepada pak Walikota agar menunda dulu untuk melakukan mutasi Kepala
Sekolah yang berada di Kecamatan Sungai Kunjang, agar
program adiwiyata yang direncanakan bersama Kepsek tadi bisa fokus,”
guyon Mantan Kepsek SMP Negeri 10 ini.
Dia menambahkan,
kalau tahun ini Samarinda berhasil naik peringkat dalam memperoleh sertifikat
adipura, Ermin berjanji bersama Kecamatan Sungai Kunjang, tahun depan mungkin saja
piagam Adipura berhasil direbut Samarinda.
Terpisah Wali
Kota Samarinda Syaharie Jaang menilai aksi yang dilakukan kecamatan Sungai
Kunjang setidaknya bisa menjadi contoh bagi kecamatan lain.
”Karena saya
yakin kalau semua kecamatan bisa mendeklarasikan sekolah sehat maka program
hijau, bersih dan sehat bisa kita laksanakan,” lontar Wali Kota.
Dia menyoroti
persiapan sekolah yang terkesan terburu-buru setiap menyambut tim penilai pusat
datang untuk menilai sekolah Adiwiyata
di Samarinda.”Jangan seperti tahun
sebelumnya tim penilai datang baru kita kalangkabut,” singgungnya.
Agar tidak
terulang lagi, maka Jaang meminta kepada Dinas Pendidikan untuk membuat schedule
sekolah-sekolah yang berpotensi masuk dalam penilaian Adiwiyata.
Khususnya
mengenai pembiayaan perbaikan maupun operasional sekolah dalam mendongkrak pada
saat penilaian. ”Tahun ini tolong Diknas anggarkan untuk operasional Adiwiyata
di APBDP sebesar Rp 200 Juta, sedangan tahun depan di APBD Murni sebesar 500
juta,” sebutnya.HMS5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar