***Wawali
Pimpin Uji Petik Instalasi Rumah Sewaan
Belum
lagi memasuki rumah sewaan warga, wakil wali kota Samarinda H Nusyirwan Ismail sudah
menjumpai kabel stop kontak yang bergantungan dengan kabel tidak standar, ditambah
lagi terminal kontak yang rentan terkena air hujan.
INILAH
suasana salah satu rumah sewaan di bilangan Jl Pramuka yang menjadi target
perdana dalam uji petik instalasi listrik rumah-rumah sewaan di 3 kecamatan
oleh tim gabungan Pemkot didukung PT PLN Area Samarinda, Asosiasi Kontraktor
Listrik Indonesia (AKLI) dan siswa kelistrikan SMKN 2, Jumat (1/3).
Melihat
kondisi semrawutnya instalasi listrik, wawali tersenyum masam sambil memegang
stop kontak tadi. “Yang begini ini penyebab kebakaran,” celetuk wawali yang
juga alumni kelistrikan Institut Teknologo Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Dari
Pramuka, tim melakukan uji petik di Gg Melati Jl Lambung Mangkurat.
“Alhamdulillah,” spontan jawab Rubi ketika mendengar penjelasan wawali seputar
uji petik instalasi. Pasalnya uji petik ini juga sekaligus membenahi instalasi
rumah sewaan supaya menjadi instalasi listrik yang standar.
Kepada
wartawan, wawali menjelaskan kegiatan itu dilatari dengan seringnya kebakaran
diakibatkan konsleting listrik di rumah sewaan.
“Hari
ini juga bersamaan momentum ulang tahun Pemadam Kebakaran ke 94, dan Mendagri
meminta semua daerah memperkuat preventif. Penjabaran preventif ini, kita
melakukan sidak instalasi rumah sewa, termasuk hadirnya tim relawan
Penanggulangan Secara Dini Bahaya Kebakaran terdiri AKLI dan siswa kelistrikan
SMKN 2,” imbuhnya.
Ia
menguraikan di uji petik ini akan ada audit listrik, apa saja yang menyimpang,
apa saja yang bias dari material instalasinya maupun alat pengamannya dsb. Kemudian
akan didokumentasikan kondisi awal, dan kondisi setelah diinstalasi sesuai
standar dengan dukungan AKLI, PLN, Konsuil dan relawan termasuk siswa
kelistrikan SMKN 2.
“Di
rumah ini juga akan dipasang suatu penandaan, bahwa rumah ini sudah diaudit.
Mudah-mudahan
rumah ini bisa menjadi uji petik kembali. Ini upaya kita untuk mengangkat
kesadaran seluruh warga, untuk disiplin didalam instalasi kelistrikan.
Berikanlah
penanganan instalasi kepada instalatir yang bersertifikasi. Jangan instalatir
dipaksa untuk mengesahkan saja, sementara dipasang dengan cara sembarang, bukan
secara teknis. Bahkan ada juga tenaga teknis yang tidak bersertifikasi dan tidak
berpengalaman,” tandasnya.
Tindak
lanjut dari uji petik ini, katanya akan ada penyuluhan, kemudian juga uji petik
dari Dinas Pertambangan dan Energi di 100 rumah di 10 kecamatan.
“Jika
dari uji petik ini ditemui banyak alat-alat listrik termasuk kabel yang dibawah
standar atau tidak menggunakan SNI, maka ini akan ada tim lagi yang bergerak ke
penjual, supaya tidak ada perdagangan yang melakukan penjualan material di
bawah standar yang ujungnya bermuara kepada potensi kebakaran,” pungkasnya.
Selain
2 lokasi tadi, tim juga melakukan uji petik di Samarinda Seberang, tepatnya di
rumah sewa di depan masjid Sirathal Mustaqim.(hms2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar