. “Kadang Ditemukan Jadi Bungkus Nasi” - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Rabu, 05 Desember 2012

“Kadang Ditemukan Jadi Bungkus Nasi”


**Wali Kota Buka Sosialisasi Kearsipan Daerah

Belum efektifnya dan maksimalnya pengelolaan arsip maupun dokumen-dokumen di pemerintahan kota Samarinda sehingga tidak jarang ada yang ditemukan sebagai bungkus nasi bungkus hingga jajanannya lain.
“Tidak jarang arsip-arsip atau dokumen pemerintahan bahkan SK-SK ditemukan di warung-warung yang dijadikan sebagai bungkus nasi, sementaral umurnya belum beberapa tahun. Padahal masa kadaluarsa arsip itu 30 tahun, tapi ini belum tua sudah dimana-mana berhamburan,” ungkap wali kota Samarinda H Syaharie Jaang ketika membuka Sosialisasi UU No 43 tahun 2009 tentang Kerasipan di lingkungan kota Samarinda di ruang utama Balaikota, Senin (3/12).
Wali kota mengakui masalah kearsipan kurang mendapatkan perhatian yang semestinya. “Sosialisasi hari ini penting diikuti sampai selesai,” pesan wali kota mewanti-wanti peserta yang terdiri dari seluruh pimpinan SKPD, termasuk 10 Camat dan 53 Lurah.
Wali kota mengingatkan dengan masih belum rapinya kearsipan, bahwa ada arsip yang boleh keluar dan ada juga yang tidak boleh keluar sehingga penting. “Ini menandakan kurangnya pemeliharaan arsip dan keamanan arsip,” tandas wali kota masih diacara sosialisasi yang diselenggarakan Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Samarinda.
Bahkan wali kota mencontohkan ketika masih di perusahaan, bahwa  kalau ada dokumen berhubungan pertanahan maupun pemetaan, saat mau dibakar harus dibikinkan berita acaranya dulu.
Senada dengan wali kota, Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Dini Saraswati sebagai narasumber dalam kesempatan itu menyebutkan penyusunan arsip belum berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan terlanjur terjadi penumpukan arsip, baik di unit kerja maupun di gudang-gudang, sehingga tidak tahu penataan harus dimulai dari mana.
“Hingga saat ini, belum terwujud pengelolaan arsip yang andal, efisien dan efektif yang berorientasi pada pencapai tujuan organisasi,” tandasnya.
Dini juga mengutarakan, perkembangan tenologi informasi dan komunikasi belum dimanfaatkan sebagai suatu sistem yang terpadu dalam mendukung pengelolaan arsip.
“Kita juga masih kekurangan SDM kearsipan, baik arsiparis maupun pengelola learsipan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Anggaran untuk bidang inipun masih rendah. Arsip baru dianggap penting bila diperlukan,” imbuhnya.
Dikatakannya, tujuan kearsipan ini sendiri, diantaranya menjamin ketersedian arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah. Bahkan, katanya, untuk menjamin keselamatan asset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa.
Selain Dini, tampil sebagai pembicara lainnya kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Arsip Daerah Propinsi Kaltim AA Nyoman Susastra. Hadir pula kepala Badan Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Samarinda MardianaZulfakar.(hms2)

 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.