**Jaang:
Saya Tidak Mau dengan Laporan ABS
Tepat
23 November 2012 beberapa hari lalu, kepemimpinan Wali Kota Syaharie Jaang dan
Wakil Wali Kota Nusyirwan Ismail berusia 2 tahun. Jaa’Nur dalam kepemimpinannya
bertekad ingin memberikan yang terbaik, meski baru seusia 2 tahun sudah berani
menurunkan tim independent untuk melakukan survey kepuasan warga terhadap
kinerja Pemkot. Karena survey ini akan menjadi barometer dan sebagai bahan
koreksi untuk berbenah di sisa 3 tahun kepemimpinannya.
Demikian
terungkap pada Rapat Koordinasi dalam rangka penyampaian hasil survey kepada
masyarakat terhadap pencapaian pembangunan sesuai visi dan misi Pemkot di GOR
Segiri, Selasa (27/11). Kegiatan ini sendiri diikuti ribuan pejabat Pemkot
Samarinda, mulai eselon IV, III, dan II, termasuk hadir pula Wali Kota yang
sekaligus memberikan pengarahan seusai pemaparan hasil Survei tim Independent
dan Profesional dari Unmul, wakil wali kota, Sekretaris Daerah Zulfakar Noor,
dan Rektor Unmul Zamruddin Hasid.
“Berbagai
program dengan total anggaran Rp 4,5 triliun selama 2 tahun ini telah
dilaksanakan, al hasil perekonomian di Samarinda tumbuh 6,6 persen melampaui
pertumbuhan ekonomi propinsi Kaltim yang masih 3,9 persen. Namun kontradiksinya,
angka kemiskinan meningkat jadi 5,21 persen dan angka pengangguran jadi 10,9
persen yang diiringi lajunya pertumbuhan penduduk,” kata Syaharie dalam
sambutannya.
Namun
ditegaskan Syaharie dengan adanya peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran,
mengindikasikan pertumbuhan ekonomi sebagai hasil dari pembangunan di kota
Samarinda belum menyentuh masyarakat secara langsung.
“Tentu
muncul dalam benak kita, apakah angka-angka tersebut telah mewakili kepuasan
masyarakat terhadap kinerja Pemkot? Atau sudah puaskan masyarakat dengan
kinerja kita saat ini. Pertanyaan inilah yang melatarbelakangi diadakannya
survey ke masyarakat dengan harapan hasil tersebut tetap fair dan jujur tanpa adanya intervensi pihak manapun,” tegas
Syaharie.
Dijelaskannya
survey yang dilaksanakan ini suatu bentuk evaluasi kinerja seluruh aparatur
Pemkot, mulai dari lingkup kelurahan, kecamatan, seluruh SKPD hingga walikota
dan wakil walikota berdasarkan tingkat kepuasan dari masyarakat.
”Hasil survei yang disampaikan hari ini (kemaren, red)
apakah menunjukkan puas atau tidak puasnya masyarakat terhadap kinerja Pemkot
selama tahun 2011 sampai 2012, bisa menjadi dasar kita untuk melakukan
perbaikan di seluruh lini, mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pengendalian serta akuntabilitasnya agar esensi dari visi kota Samarinda,
yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud,” tegasnya.
Ke
depan, lanjutnya dengan hasil survey sebagai evaluasi, selaku jajaran aparatur
pemerintah dapat lebih bijak dan memahami kebutuhan masyarakat.
“Yang
jelas saya tidak mau ABS (Laporan asal bapak senang), karena ABS ini racun
tikus yang mematikan. Kalau kita mendengarkan yang baik-baik aja, akan membuat
kita terlena dengan pujian-pujian. Pujian-pujian ini akan menjerumuskan kita,
dan membuat kita tidak termotivasi. Kami tidak mau ini, sementara masyarakat
teriak maupun menjerit,” pungkasnya.(hms2)