. Puji: Cintai Milik Sendiri - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
News Update :
## Saksikan dan ikutin..!!! FESTIVAL MAHAKAM XIII Tahun 2013 Pada Tanggal 01 - 03 Nopember 2013 di Tepian Mahakam Kota Samarinda ##

Kamis, 29 November 2012

Puji: Cintai Milik Sendiri


**Seminarkan Raperda RIPDA dan Desain Batik

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Samarinda Hj Puji Setyowati Jaang mengajak seluruh warga Samarinda untuk bisa bangga terhadap produk dan SDA lokal sehingga mengangkat derajat dan nama kota Samarinda itu sendiri serta multiplier effect yang luas.
“Kalau kita mencintai punya kita sendiri, maka apapun akan kita lakukan sebagai tanda cinta. Kok kita bangga dengan karya orang luar, padahal kita punya produk lokal dan SDA yang luar biasa. Sarung Samarinda kita bukan hanya dikenal dari Sabang sampai Merauke, tapi sudah internasional. Ini salah satu produk yang harus kita cintai,” ungkap Puji ketika menjadi narasumber tentang perspektif batik khas Samarinda pada Seminar Raperda Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) dan Desain Batik Khas Samarinda garapan Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Samarinda di Hotel MJ, Kamis (29/11).
Oleh karena itu, sebut Pemkot Samarinda terus mengangkat potensi-potensi kota Samarinda, mulai produk kerajinan hingga objek-objek wisata.
“Kita bahkan melombakan motif batik khas Samarinda, supaya kita juga batik sendiri yang bisa kita cintai dan banggakan. Batik ini sebagai alat transformasi dan informasi. Jadi orang luar cukup melihat batik kita, sudah tahu Samarinda, karena ada tambangan, pesut Mahakam, Sungai Mahakam dan sedikit corak Sarung Samarinda,” imbuhnya.
Begitu pula baju resmi khas Samarinda, lanjutnya yang motifnya tidak terlepas dari Sarung Samarinda yang sudah terkenal hingga mancanegara. “Tentunya para perajin dan UKM kita akan terbantu karena produknya cukup dibeli warga lokal mereka sudah bisa mendapatkan keuntungan. Apalagi kampung tenun Samarinda Seberang pun dijadikan tujuan wisata nasional, sehingga semakin mendukung,” tandasnya.
Narasumber lainnya Tri Rubianto dari Yogyakarta yang mengupas perspektif Raperda RIPPDA mengatakan RIPPDA menjadi pondasi dasar yang sangat penting bagi pengembangan dan pengelolaan sumber daya pariwisata budaya dan alam.
“RIPPDA kota Samarinda diperlukan sebagai acuan operasional pembangunan pariwisata bagi pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi sosial dan budaya di daerah. Banyak objek wisata yang potensial di Samarinda, tinggal bagaimana kita menggalinya,” imbuhnya.
Kepala Disbudparkominfo Samarinda M Faisal mengatakan RIPPDA ini sebagai master plant maupun blue print pengembangan pariwisata beberapa tahun ke depan.
Terkait baju resmi khas Samarinda dan Batik Samarinda, disebutkan Faisal sebagai identitas kota Samarinda yang bisa menjadi kebanggaan sekaligus mempromosikan dan melestarikan Sarung Samarinda.
“Kita ingin menciptakan lokal market, sehingga bisa meningkatkan perekonomian pengrajin UKM. Kita akan memulainya dari pegawai di lingkungan Pemkot. Anggap saja 10 ribu pegawai yang memakai ini, dan tentunya bukan satu baju batik saja yang dipakainya. Selanjutnya nanti akan ditetapkan pada hari Kamis memakai batik Samarinda di dalam sebulan bisa dua kali, dan Jumatnya bisa memakai baju khas Samarinda,” tutur Faisal lagi.
Sementara Asisten III Ridwan Tassa ketika mewakili Walikota membuka seminar ini menekankan agar apa yang dirancangkan dalam RIPPDA ini tidak keluar dari visi dan misi Pemkot yang ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat.(hms2)

 

© Copyright Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.